Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh electrical stimulation (ES) terhadap kekuatan otot kuadriceps penderita PPOK ekserbasi dan pasca eksaserbasi akut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Desain penelitian adalah kuasi eksperimental. Seluruh subyek mendapatkan terapi ES pada kedua sisi otot kuadriceps selama 30 menit, 4 kali per minggu. Lamanya terapi diberikan selama 4 minggu. Data yang dikumpulkan meliputi kekuatan otot kuadriceps sebelum dan sesudah perlakuan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya (usia, jenis kelamin, IMT) Hasil: Kekuatan otot kuadriceps meningkat secara bermakna pad a sisi kanan ( 154,60±34, 77 menjadi 206,36±32,47, p<0,05) dan kiri (141 ,82±48,87 menjadi 201,78±57,94, p<0,05) setelah diberikan stimulasi ES selama 4 minggu. Tidak ditemukannya hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap peningkatan kekuatan otot kuadriceps. Simpulan: Stimulasi ES selama 4 minggu dapat meningkatkan kekuatan otot kuadriceps penderita PPOK eksaserbasi dan pasca eksaserbasi akut.
Objective: To evaluate the effect of electrical stimulation (ES) on the strength of quadriceps femoris muscles in COPD patients during acute exacerbation and post acute exacerbation . Method: A quasi experimental study was conducted. ES was applied for 30 minutes on both sides of quadriceps muscles, 4 times a week and the duration of treatment was 4 weeks. The strength of quadriceps (before and after intervention) and factors that related to it were collected. Result: Muscle strength improved significantly on right side (by 154,60±34,77 to 206,36±32,47, p<0,05) and left side (by 141 ,82±48,87 to 201 ,78±57,94, p<0,05) after 4 weeks. There were no significant correlation between age, sex, Body Mass Index (BMI) and improvement of muscle strength. Conclusion: Strength of quadriceps muscle was improved after 4 weeks stimulation in COPD patients during acute exacerbation and post acute exacerbation acute.