Artikel ini mengajukan definisi dan teori untuk "Perpustakaan 2.0". Artikel ini menunjukkan bahwa pemikiran terkini yang menggambarkan perubahan Web sebagai "Web 2.0" akan memiliki implikasi substansial bagi perpustakaan, dan mengakui bahwa meskipun implikasi ini sangat erat kaitannya dengan sejarah dan misi perpustakaan, implikasi ini tetap memerlukan paradigma baru bagi kepustakawanan. Makalah ini menerapkan teori dan definisi tersebut pada praktik kepustakawanan, khususnya membahas bagaimana teknologi Web 2.0 seperti pesan sinkron dan media streaming, blog, wiki, jejaring sosial, penandaan, umpan RSS, dan mashup dapat mengisyaratkan perubahan dalam cara perpustakaan menyediakan akses ke koleksi mereka dan dukungan pengguna untuk akses tersebut.