Buku ini mengenai radikalisasi petani di tahun 1960-an, dunia priyayi di awal abad kedua puluh, dan mistisisme serta mitos-mitos politik di tahun 1700-an di daerah pantai utara Jawa, dll. Dari berbagai peristiwa di masa lampau kita diajak untuk memahami persoalan aktual saat ini sambil mencari jawaban yang arif bagi setiap pilihan. Makna baru selalu ada dibalik perubahan dan peristiwa yang ada dihadapan kita. Perjalanan para pelaku sejarah dianalisis Kuntowijoyo, mulai dari petani, para priyayi, politisi, pedagang, ulama, dan rakyat. Mereka semua berjuang mempertahankan martabat. Juga konflik-konflik sosial, rekayasa politik atau budaya, perubahan kebijakan, perlawanan budaya dan politik serta bagaimana strategi diplomasi dalam masyarakat internasional. Bahasan detail dalam buku mengenai: Masyarakat Desa dan Radikalisasi Petani; Madura Dijual: Mengatasi Keterbelakangan Ekonomi Sebuah Kota Sekunder; Reformasi Administrasi Belanda dan Akibatnya bagi Kaum Ningrat Madura; Memahami Madura: Sebuah pendekatan social-historis, ekologi dan kependudukan; Sumur Ajaib: Dominasi dan budaya tandingan di Surakarta awal abad XX; Kekuasaan dan Budaya: Perkumpulan Abipraya di Surakarta pada awal abad ke-20; Mitos Politik dalam Histografi Tradisional: Kasus Kaliwungu dan Serat Celebok; Diplomasi Amerika dan Revplusi Indonesia 1945-1949; dan Citra yang Tercabik. Dengan memahami sejarah, kita memiliki alternatif untuk memahami gejala aktual, sekaligus alternatif untuk menentukan pilihan atau jawaban atas tantangan yang muncul secara aktual.