Latar belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Setiap tahun faktor risiko DM seperti obesitas mengalami peningkatan. Salah satu pengobatan yang sering digunakan dengan safety profile yang baik adalah akarbosa sebagai inhibitor α-glukosidase. Mual, dispepsia, dan perut kembung dilaporkan sebagai efek samping. Beberapa penelitian telah mengungkapkan senyawa kimia pada mikroalga memiliki potensi menginhibisi α-glukosidase. Spirulina platensis melimpah diperairan Indonesia, mudah ditemukan, namun penelitian mengenai tanaman tersebut masih terbatas sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui potensinya sebagai antidiabetes. Metode: Ekstrak Spirulina platensis diuji dengan tiga jenis pelarut yang berbeda, yaitu etanol, etil asetat, dan n-heksana. Akarbosa digunakan sebagai kontrol positif. Uji GC-MS dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa kimia, sedangkan uji secara in vitro inhibisi α-glukosidase dilakukan untuk menentukan persentase inhibisi dan nilai IC50. Hasil: Teridentifikasi 12 senyawa polar, 20 senyawa semipolar, dan 25 senyawa nonpolar dari uji GC-MS. Ketiga ekstrak mengandung flavonoid sebagai antioksidan dan antidiabetes. Ekstrak n-heksana Spirulina platensis mengandung asam linoleat sebagai inhibitor kuat α-glukosidase. Dari ketiga ekstrak, ekstrak n-heksana memiliki nilai IC50 yang paling rendah sebesar 35,818 ppm, diikuti oleh etil asetat sebesar 215,232 ppm, dan etanol sebesar 315,352 ppm. Ketiga nilai IC50 dari ekstrak Spirulina platensis lebih tinggi dibandingkan akarbosa yang memiliki nilai IC50 0,971 ppm. Kesimpulan: Senyawa kimia utama yang terkandung dalam Spirulina platensis merupakan senyawa asam lemak, ester, dan piridin. Ekstrak n-heksana Spirulina platensis merupakan ekstrak yang berpotensi sebagai inhibitor α-glukosidase, namun belum sebaik akarbosa.

---

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is metabolic disease with high prevalence in Indonesia. Every year the risk factors for DM, such as obesity, have increased. One treatment with better safety profile that is often used is acarbose as α-glucosidase inhibitor. Nausea, dyspepsia, and flatulence are reported as side effects. Several studies have revealed that chemical compounds in microalgae have the potential to inhibit α-glucosidase. Spirulina platensis is abundant in Indonesian, easy to find, but research is still limited and needs to be investigated to determine its potential as an antidiabetic. Method: Spirulina platensis extract was tested with three different solvents, ethanol, ethyl acetate, and n-hexane. Acarbose was used as positive control. GC-MS analysis was carried out to identify chemical compounds, while in vitro test of α-glucosidase inhibition was carried out to determine the percentage of inhibition and IC50 value. Result: GC-MS analysis identified 12 polar, 20 semipolar, and 25 nonpolar compounds. Chemical compounds contain flavonoids as antioxidants and antidiabetic. Spirulina platensis n-hexane extract containing linoleic acid as a potent inhibitor of α-glucosidase. Its IC50 value at 35,818 ppm, followed by ethyl acetate at 215,232 ppm, and ethanol at 315,352 ppm. The three IC50 values ​​of Spirulina platensis extract were higher than acarbose which had IC50 value of 0,971 ppm. Conclusion: The major chemical compounds contained in Spirulina platensis are fatty acid, ester, and pyridine. Spirulina platensis n-hexane extract is potential as α-glucosidase inhibitor, but not as good as acarbose.