Dimasa pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai permasalahan yang salah satunya berdampak pada pendidikan sekolah. Dampak tersebut mempengaruhi proses pembelajaran yang dialami siswa seperti pada remaja SMA. Remaja SMA yang tidak mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut kemungkinan akan mengalami stres, kecemasan dan bahkan depresi. Resiliensi akademik diperlukan remaja untuk mengatasi berbagai permasalahan akademik. Selain itu, remaja membutuhkan support system seperti dukungan sosial yang menjadikan remaja mampu bertahan di kondisi pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang bertujuan mengidentifikasi hubungan dukungan sosial dan resiliensi akademik dengan stres, kecemasan dan depresi remaja SMA dimasa pandemi COVID-19. Sampel yang digunakan sejumlah 412 remaja dari SMAN 4 Bekasi, SMAN 10 Bekasi dan SMAN 14 Bekasi. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan instrumen Social Provision Scale (SPS) untuk dukungan sosial, Academic Resilience Scale (ARS-30) untuk resiliensi akademik dan Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21) untuk stres, kecemasan dan depresi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji sommers’d. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan resiliensi akademik dengan stres, kecemasan dan depresi pada remaja (p value <0,05). Diperlukan program secara terstruktur untuk meningkatkan masalah kesehatan mental pada remaja seperti melakukan bimbingan konseling pada remaja, meningkatkan dukungan sosial, melakukan proses pembelajaran yang lebih efektif dan kondusif serta model pembelajaran dan mengajar di sekolah dilakukan lebih bervariasi. Kata kunci: dukungan sosial, resiliensi akademik, stres, kecemasan, depresi, remaja

---

During the COVID-19 pandemic, it caused various problems, one of which had an impact on school education. These impacts affect the learning process experienced by students as in high school teenagers. High school teens who are not able to adapt to these conditions are likely to experience stress, anxiety, and even depression. Academic resilience is needed by adolescents to overcome various academic problems. In addition, adolescent need a support system such as social support that makes them able to survive in the conditions of the COVID-19 pandemic. This study is a quantitative study with a cross-sectional design that aims to determine the relationship between social support and academic resilience with stress, anxiety and depression in high school adolescents during the COVID-19 pandemic. The samples used were 412 teenagers from SMAN 4 Bekasi, SMAN 10 Bekasi and SMAN 14 Bekasi. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection in this study used the Social Provision Scale (SPS) for social support, the Academic Resilience Scale (ARS-30) for academic resilience and the Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21) for stress, anxiety and depression. The data analysis used is univariate analysis and bivariate analysis with Sommers'd test. The results showed that there was a significant relationship between social support and academic resilience with stress, anxiety and depression in adolescents (p value <0.05). A structured program is needed to improve mental health problems in adolescents such as counseling guidance for adolescents, increasing social support, conducting a more effective and conducive learning process and more varied learning and teaching models in schools.