Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh quantitative easing Amerika Serikat terhadap indicator makroekonomi dan pasar saham Indonesia. Dalam meneliti spillover effect, penelitian ini menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM) dengan data time-series bulanan dari Januari 2006 - Desember 2020. Berkaitan dengan pasar saham, studi ini membandingkan pasar saham konvensional dengan pasar saham syariah untuk melihat bagaimana perbedaan pengaruh dari quantitative easing dan saluran transmisinya terhadap keduajenis pasar saham tersebut. Secara keseluruhan, studi ini menemukan bahwa quantitative easing memiliki dampak yang signifikan terhadap indikator makroekonomi dan finansial di Indonesia seperti nilai tukar, imbal hasil, arus modal, ekspor, impor, dan indeks saham. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap indikator inflasi dan output. Lebih lanjut, quantitative easing hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks saham konvensional, namun QE dapat mempengaruhi indeks saham syariah secara tidak langsung. Berdasarkan hasil uji Granger Causality, ditemukan bahwa pengaruh dari quantitative easing dapat ditransmisikan ke perekonomian Indonesia melalui beberapa saluran seperti nilai tukar, arus modal, yield, dan impor. Saluran ini yang kemudian dapat mempengaruhi indikator lain seperti inflasi dan mungkin dapat memegang peran penting dalam transmisi kebijakan moneter internasional ke perekonomian domestik Indonesia.

---

This study aims to see how US quantitative easing affects macroeconomic indicators and the Indonesian stock market. In examining the spillover effect, this study uses the Vector Error Correction Model (VECM) method with monthly time-series data from January 2006 - December 2020. Regarding the stock market, this study compares the conventional stock market with the Islamic stock market to see how the impact and transmission differ from QE to the two types of stock indices. Overall, this study finds that quantitative easing has a significant impact on macroeconomic and financial indicators in Indonesia such as exchange rates, yields, capital flows, exports, imports, and stock indices. There is no significant effect on inflation and output indicators. Furthermore, quantitative easing only has a significant effect on conventional stock indices, but QE can indirectly affect Islamic stock indices. Based on the results of the Granger Causality test, it was found that the effect of quantitative easing can be transmitted to the Indonesian economy through several channels such as exchange rates, capital flows, yields, and imports. This channel can then influence other indicators such as inflation and may play an important role in the transmission of international monetary policy to Indonesia's domestic economy.