Kebakaran menjadi suatu permasalahan di kondisi kota yang memiliki kepadatan penduduk tinggi salah satunya DKI Jakarta khusunya Jakarta Timur yang merupakan wilayah padat penduduk dan diketahui juga telah menimbulkan kerugian baik kerugian jiwa, material, dan lingkungan. Kerugian tersebut dapat diminimalisir dengan peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran di wilayah DKI Jakarta yang langkah utamanya dapat dilakukan dengan mitigasi risiko kebakaran. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis dan melakukan pemetaan risiko kebakaran di Wilayah Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian semi kuantitatif dengan desain studi deskriptif dan pengumpulan data melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan anggota pemadam kebakaran, pengisian kuesioner, dan wawancara dengan Ketua RW serta telaah dokumen terkait. Variabel yang diteliti terbagi menjadi 3 komponen yaitu ancaman bahaya, kerentanan, dan proteksi kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah RW di Kecamatan Jatinegara dan Duren Sawit termasuk dalam klasifikasi risiko kebakaran sedang sebanyak 11 wilayah RW dan 4 wilayah RW lainnya termasuk dalam risiko kebakaran berat. Terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan atau diperhatikan dalam upaya meminimalisir risiko kebakaran di wilayah yaitu aspek aktivitas warga, kepadatan penduduk dan bangunan, kualitas bangunan dan tingkat kekumuhan, kendala yang dihadapi pos damkar berupa akses jalan, dan lain-lain, lalu aspek jarak pemisah antar bangunan, sistem ketahanan masyarakat, dan hidran kota. Maka dari itu, dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran di wilayah diperlukan keterlibatan dan perhatian dari banyak pihak baik dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, pengurus RT/RW, masyarakat serta pihak terkait lainnya.
Fires have become a problem in cities with high population density condition, one of them is DKI Jakarta, especially East Jakarta which known as densely populated region and also have caused loss of soul, material, and environment. The losses can be minimalized by increasing prevention and fires controls efforts in DKI Jakarta region, the primary step can be done by fire risk mitigation. The purpose of this study aimed to analyze and conduct fire risk mapping in East Jakarta region. This research is a semi-quantitative study with descriptive study design and data collection through Focus Group Discussion (FGD) with firefighters, filling out the questionnaire, interviewing head of hamlet, and study of related documents. The studied variables were divided into 3 components namely, fire hazard, vulnerability, and fires protection. The result revealed that the major of hamlet area in Jatinegara and Duren Sawit sub-districts classified as medium fire risk level as many as 11 hamlet areas and 4 others included as high fire risk level. There are several aspects need to be improved or considered as efforts to minimize the fire risk in the area namely as, community activities aspect, density of populations and buildings, quality of buildings and the slum level, the problems faced by fire stations in the form of road access, etc. buildings gap aspect, community resilience systems, and the city hydrants. Therefore, the prevention and fires controls efforts in the area need an involvement and attention from other parties either from Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, neighborhood and hamlet managers, community, and other related parties.