Laporan magang ini membahas evaluasi terhadap metode sampling yang digunakan oleh KAP Lavender Abadi, dan membandingkannya dengan metode sampling lainnya untuk melihat kelebihan dan kekurangannya. KAP Lavender Abadi menggunakan metode Monetary Unit Sampling (MUS), yaitu metode pemilihan sampel yang bersifat proporsional terhadap jumlah satuan unit moneternya, jika diperlukan untuk sampling dalam proses audit. Dengan memakai variabel pembanding yaitu penggambaran karakteristik populasi, waktu yang diperlukan dalam proses sampling, dan penggunaan program untuk penentuan sampel, Metode MUS mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode sampling lainnya yang berada di ISA 530. Terdapat satu kekurangan dari metode MUS yaitu tidak adanya manfaat lebih dibandingkan metode lainnya, jika dipakai untuk mengaudit kelengkapan dari populasi.

---

This internship report discusses the observation on the sampling method used by KAP Lavender Abadi, and compares it with other sampling methods to see its advantages and disadvantages. KAP Lavender Abadi uses the Monetary Unit Sampling (MUS) method, which is a method of choosing samples which are proportional to the number of monetary units, if needed for sampling in the audit process. By using comparative variables, which are the description of population characteristics, the time required in the sampling process, and the use of programs for determining the samples, the MUS method has advantages compared to other sampling methods in ISA 530. There is one disadvantage of the MUS method, which is it does not have more benefits than other sampling methods, if it is used to audit the completeness of the population.