Di Indonesia terdapat perempuan yang belum terpenuhi keinginan ber-KBnya. Dari target 9,9% pada RPJMN, baru mencapai 10,6% di tahun 2017. Keinginan ber-KB yang tidak terpenuhi lebih banyak pada perempuan yang ingin membatasi kehamilan daripada yang ingin menjarangkan kehamilan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan ber-KB yang tidak terpenuhi adalah tingkat pendidikan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap keinginan ber-KB yang tidak terpenuhi untuk membatasi kehamilan di Indonesia. Desain studi penelitian yaitu potong lintang dengan menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017. Sampel penelitian adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang mengalami keinginan ber-KB tidak terpenuhi untuk menjarangkan dan membatasi kehamilan di Indonesia. Total sampel yang digunakan sejumlah 4.033 responden. Hasil menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan ibu maka semakin besar risiko keinginan ber-KB yang tidak terpenuhi untuk membatasi kehamilan. Setelah dikontrol dengan variabel perancu, ibu dengan tingkat pendidikan tidak sekolah atau SD berisiko 1.89 kali dan pada tingkat pendidikan SMP atau SMA berisko 1.43 kali untuk mengalami keinginan ber-KB yang tidak terpenuhi untuk membatasi kehamilan dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan perguruan tinggi. Maka, dibutuhkan strategi layanan edukasi KB dan kesehatan reproduksi yang ditujukan bagi perempuan terutama mereka yang berpendidikan rendah dan kesulitan memahami informasi KB.

---

In Indonesia, there are still women who have unmet need for family planning . From the target 9.9% in RPJMN, it only reached 10.6% in 2017. Unmet need is higher for women who want to limit birth than space birth. One of factors that affect unmet need is mother’s level of education. This study aims to learn the effect of mother’s level education on unmet need for limiting. The study is cross-sectional and use secondary data from 2017 IDHS. The sample is women of reproductive age (15 to 49 years) who have experience unmet need for limiting and spacing birth in Indonesia. The total sample is 4.033 respondents. The results showed that lower education level had the higher risk of unmet need for limiting. After controlled by confounders, women who have no education or primary level had 1.89 higher risk and those with secondary or tertiary education level had 1.43 higher risk to experience on unmet need for limiting compared to college education level. Therefore, strategy for family planning education and reproductive health services is needed which is aimed for women, especially those with low education level and have difficulty understanding family planning information.