Dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045, dengan salah satu misi menjadi negara advanced economy, Indonesia perlu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Salah satu programnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan teknologi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan teknologi dapat dilakukan dengan inovasi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Setelah ditinjau lebih lanjut, ternyata pengeluaran untuk kegiatan penelitian dan pengembangan dibandingkan Produk Domestik Bruto Indonesia masih rendah. Faktanya partisipasi swasta dalam penelitian dan pengembangan masih kurang dibandingkan pemerintahan. Untuk mendorong hal tersebut, pemerintah membuat kebijakan pemberian super tax deduction kepada perusahaan yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui critical success factors (CSF) atau faktor-faktor keberhasilan yang harus diperhatikan oleh pembuat kebijakan dalam menerapkan super tax deduction untuk kegiatan penelitian dan pengembangan, yang dilakukan dengan pendekatan post positivis dan pengambilan data dengan wawancara mendalam. Critical Success Factors (CSF) yang dianalisis dibagi menjadi 3 yaitu dimensi relevansi, keefektifan, dan efiesiensi. Penelitian ini menemukan bahwa CSF, berdasarkan dimensi yang telah ditentukan penting untuk dianalisis untuk mempersiapkan pelaksanaan kebijakan agar dapat dilaksanakan secara lebih matang dan berhasil. Dalam dimensi relevansi, bentuk insentif super tax deduction merupakan bentuk yang tepat apabila kendala faktor biaya dalam menghambat kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh industri berlaku ceteris paribus, serta perlu dilakukan penyesuaian bentuk insentif sesuai kebutuhan industri. Selain itu, perlu dilakukan penentuan target kebijakan secara keseluruhan yang jelas dengan penyusunan performance indicator. Selanjutnya, untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan kebijakan, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab masih rendahnya antusiasme perusahaan dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan dan mengajukan insentif, serta perlu dilakukan peningkatan intensitas sosialisasi dan koordinasi yang memadai antar Kementerian/Lembaga terlibat. Dalam dimensi efisiensi, penggunaan sistem Online Single Submission (OSS) dalam pelaksanaan pengajuan insentif perlu dioptimalkan dengan pengembangan sistem OSS sistemnya dapat tersinkronasi serta dapat menunjang transaparansi pelaksanaan kebijakan.
In order to achieve Indonesia Emas 2045, with one of the missions being an advanced economy country, Indonesia needs to increase its Gross Domestic Product. One of the programs is to improve the quality of human resources and science and technology. Improving the quality of human resources and science and technology can be done through innovation through research and development activities. However, spending on research and development activities compared to Indonesia's Gross Domestic Product is still low. The fact is that private participation in research and development is still less than that of the government. To encourage this, the government has made a policy of providing super tax deductions to companies that carry out certain research and development activities in Indonesia. This research was conducted to determine the critical success factors (CSF) that must be considered by policy makers in implementing super tax deduction for research and development activities, which were carried out with a post-positivist approach and data collection by in-depth interviews. The analyzed CSF is divided into 3 dimensions, namely relevance, effectiveness, and efficiency. This study found that the CSF, based on the dimensions that have been determined, is important to analyze to prepare the implementation of policies so that they can be implemented more maturely and successfully. In the relevance dimension, the form of super tax deduction incentives is the right form if the cost factor constraint in hindering research and development activities carried out by the industry applies ceteris paribus, and it is necessary to adjust the form of incentives according to industry needs. In addition, it is necessary to determine clear overall policy targets with the preparation of performance indicators. Besides that, to determine the effectiveness of policy implementation, it is necessary to conduct an evaluation to determine the cause of the company's low enthusiasm in conducting research and development activities and proposing incentives. It is also necessary to increase the intensity of socialization and adequate coordination between the Ministries/Agencies involved. In the efficiency dimension, the use of the Online Single Submission (OSS) system in the implementation of incentive submissions needs to be optimized by developing a synchronized OSS system and supporting transparency in policy implementation.