Pasar Lama Kota Tangerang merupakan pasar yang memiliki tuga kawasan yang berbeda, yaitu kawasan pasar tradisional, ruko, dan kuliner. Pasar Lama Kota Tangerang mempunyai jam aktif tertentu di setiap kawasan, dimana pasar tradisional yang aktif dari pagi hingga siang, ruko yang aktif menjelang siang hingga sore atau malam, dan terdapat kawasan kuliner yang berada di jalanan kawasan ruko aktif dari sore hingga malam. Dengan terdapatnya jam aktif yang berbeda membuat kawasan ini memiliki density yang berbeda tergantung terhadap waktu. Pasar Lama Kota Tangerang menyediakan dagangan yang beragam baik pada kawasan pasar tradisional, ruko, maupun kuliner. Dari setiap kawasan tersebut memiliki ciri khas yang berbeda sehingga dari sini terdapat diversity tersendiri. Walaupun terdapat jam aktif yang berbeda dan terpisah namun ruang publik yang sama-sama digunakan, yaitu jalan. Dengan terdapatnya diversity masing-masing tentu menghasilkan density yang berbeda di setiap kawasannya. Dari pengetahuan tersebut maka dilakukannya metode penelitian berupa foto keadaan setiap lapangan lalu membuat mapping di pasar ini sehingga bisa melihat lebih jelas bagaimana pemetaan density dari diversity yang berada di setiap kawasan sehingga bisa membandingkan bagaimana dampak yang terjadi di setiap kawasannya dan juga mengingat bahwa pada saat skripsi ini dibuat sedang mengalami pandemi COVID-19 yang membatasi ruang secara fisik sehingga dibautnya konsep physical distancing. Bagaimana density dan diversity yang telah terjadi mengingat hal tersebut?
Pasar Lama Kota Tangerang is a market with three different zones, there is traditional market, shops, and cullinar. Pasar Lama Kota Tangerang has certain active time in every zones, which is traditional market active from morning until afternoon, shops active from afternoon until evening or night, and there is cullinary zones which located on shop roads that active from evening until night.with there is a different active time on it make this place have different density depends on time. Pasar Lama Kota Tangerang provides diverse items in traditional market, shops, and even culinarry zones. From every zone has its own unique makes has its own diversity. Even though every zones has its own acive time but they use the same public place, that is road. With every zones has its own diversity makes creates different density too depends on its zones. With that such knowledge then I make a research method that take a photo of site condition and make mapping from it to be able to see more clearly how density and diversity in every zones mapped and then we can compare each of it to know the impact that happened and remembering that while this final thesis created there was pandemic COVID-19 that limit physical space and with that there is a physical distancing concept. How density and diversity that already happened while remembering this situation?