UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Karakterisasi Efedrin Sebagai Prekursor Metamfetamina Berdasarkan Isotop δ15N, δ13C, dan δ2H serta Penerapannya dalam Pembuatan Profil Metamfetamina yang Beredar di Indonesia = Characterization of Ephedrine as Illegal Methamphetamine Precursors Based on δ15N, δ13C, and δ2H Isotopes and Their Application for Methamphetamine Profiling in Indonesia

Puteri Heryani Supriatna; Harmita, supervisor; Harahap, Yahdiana, supervisor; Arry Yanuar, examiner; Hayun, examiner; Sumi Hudiyono PWS, examiner (Fakultas Farmasi, 2021)

 Abstrak

Latar belakang : Profil isotop δ15N, δ13C, dan δ2H efedrin, yang merupakan salah satu prekursor dari metamfetamina, memiliki karakter khas yang dapat menunjukkan dugaan sumber perolehan prekursor. Data tersebut menjadi data pelengkap dalam profil metamfetamina. Informasi mengenai sumber asal prekursor dari metamfetamina yang beredar ilegal di Indonesia dapat membantu penyidik dalam menyusun rencana aksi pemutusan rantai peredaran gelap metamfetamina di Indonesia. Lebih jauh lagi, informasi tersebut dapat menjadi bahan referensi maupun evaluasi dalam penyusunan kebijakan mengenai regulasi peredaran efedrin dan pseudoefedrin di Indonesia. Pada saat ini, belum tersedia data profil isotop efedrin atau pseudoefedrin yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data profil isotop beberapa efedrin dan pseudoefedrin di Indonesia, diharapkan kemudian akan terbentuk basis data profil isotop metamfetamina yang beredar ilegal di Indonesia untuk menelusuri asal prekursornya. Pada penelitian ini, dikarakterisasi profil isotop efedrin dan pseudoefedrin yang ada di Indonesia menggunakan IRMS (Isotope Ratio-Mass Spectrometry). Juga dilakukan analisis korelasi profil rasio isotop metamfetamina dan prekursor efedrin. Klaster profil isotop yang terbentuk kemudian digunakan untuk menganalisis sumber perolehan prekursor dari sampel metamfetamina yang beredar ilegal di Indonesia. Metode : Penelitian ini diawali dengan menganalisis nilai isotop δ15N, δ13C, dan δ2H efedrin yang berasal dari berbagai sumber. Dilanjutkan dengan sintesis metamfetamina dari 4 sampel efedrin dan pseudoefedrin menggunakan metode Emde dan Moscow, selanjutnya dilakukan analisis isotop. Pemilihan metode sintesis berdasarkan data milik Pusat Laboratorium Narkotika BNN yang menyebutkan bahwa metamfetamina yang beredar di Indonesia didominasi oleh metode Emde, sedangkan metode Moscow sebagai pembanding. Analisis isotop menggunakan Elemental Analyzer-IRMS untuk mengukur nilai kelimpahan rasio isotop δ15N, δ13C, dan δ2H. Penelitian ini juga mengan.

Objective : The δ15N, δ13C, and δ2H profile of the ephedrine as a methamphetamine
precursor is a fingerprint to describing its origin. The origin of the precursor is one of the
supporting data in methamphetamine profiling. Formed database is important for the
authority to eradication illicit methamphetamine trafficking in Indonesia. Ephedrine or
pseudoephedrine isotope profile data are not available in Indonesia. This study aims to
provide data on isotopic profiles of several ephedrine and pseudoephedrine in Indonesia,
it is hoped that a database of illicit methamphetamine isotope profiles in Indonesia will
be formed to trace the origin of the precursors. In this research, the isotope profiles of
natural, synthetic, and semi-synthetic clusters of ephedrine were established. These
clusters were applied to predict the origin ephedrine from seized methamphetamine
samples in Indonesia.
Methods : The isotope profiles of methamphetamine and its precursor were clustered in
two steps. Initially, ephedrine and pseudoephedrine from various of the origin were
prepared, and then the methamphetamines were synthesized from 4 samples ephedrine of
known origin using Emde and Moscow routes. Emde is a method mostly found in
Indonesia, and also Moscow as a comparison. Elemental Analyzer-IRMS were used to
analyze isotope abundance ratio in order to establish the natural, synthetic, and semisynthetic
clusters. This study was carried out 20 methamphetamine samples to identified
the origin of precursors.
Results : The results showed that the isotope profiles of ephedrine and pseudoephedrine
formed groups based on the origin. And the isotope profiles of methamphetamine were
similar to those of the precursors.
Conclutions : The δ15N, δ13C, and δ2H isotope clusters of ephedrine/pseudoephedrine can
be applied to seized methamphetamine samples to characterize the origin of the precursor.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Puteri Heryani Supriatna.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LIbUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 53 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-25-51594675 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920560317
Cover