Latar Belakang: Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Priok merupakan perangkat Kementerian Kesehatan dalam menerapkan IHR (2005) dan UU No.6 Tahun 2018 tentang karantina kesehatan untuk mencegah Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) di pintu masuk Negara Indonesia. Kebijakan pembatasan perjalanan sebagai turunan Undang-undang Karantina Kesehatan dalam kondisi pandemi Covid-19 selama tahun 2020 dirasa kurang efektif karena banyak terjadi perubahan dalam waktu singkat. Tesis ini membahas analisis Implementasi Kebijakan Pembatasan Perjalanan Tahun 2020 Dalam Upaya Penanggulangan Covid-19 Di KKP Kelas I Tanjung Priok dilihat dari mudah atau tidaknya masalah teknis dikendalikan dalam implementasi, kemampuan kebijakan dalam menstrukturisasi proses implementasi, faktor lain di luar kebijakan yang mempengaruhi implementasi kebijakan, faktor pendukung dan penghambat implementasi. Metode penelitian: menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam kepada 10 informan dengan mengaplikasikan model analisis implementasi kebijakan Mazmanian dan Sabatier (1980) Hasil: Dalam proses implementasi kebijakan pembatasan perjalanan tahun 2020 dalam upaya penanggulangan Covid-19 di KKP Kelas I Tanjung Priok diidentifikasi setidaknya ada 4 ( empat) kondisi teknis yang belum terpenuhi yaitu Ketersediaan SDM dan teknologi yang tepat, Kejelasan Tujuan dan manfaat kebijakan, Aturan pelaksaan di tingkat implementator dan kondisi Sosio-ekonomi teknologi. Kesimpulan: Perlunya monitoring dan evaluasi dalam implementasi kebijakan penanggulangan Covid-19 di KKP Kelas I Tanjung Priok seperti sosialisasi kebijakan kepada sasaran, pemenuhan SDM, peningkatan kapasitas petugas, serta perbaikan arsip dokumen SOP.

---

Background: The Tanjung Priok Port Health Office (KKP) is Ministry of Health’s instrument in implementing IHR (2005) and Law of health quarantine No. 6 of 2018 to prevent of Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) at the port the entry of Indonesia. The derative of Law no.6 of 2018 about Travel Restrictions Policy to control travel both domestically and abroad issued by the government during Covid-19 in 2020 was less effective because many changes in a short time. This study discusses how and what happened in the implementation of Travel Restrictions Policy in 2020 to Control Covid-19 at The Tanjung Priok Port Health Office in terms tractability of technical problems, policy ability to structure the implementation process, of the problems and other factors external the policy affecting policy environment supporting factors and barriers Method: The method is qualitative phenomenological research with observations and in-depth interviews with 10 informants by applying the policy implementation analysis used Mazmanian and Sabatier’s model (1980). Results: In the process of implementing the travel restriction policy at least 4 (four) technical barriers condition availability of appropriate human resources and technology, clarity of policy objectives and benefits, implementation rules at the implementer level and socio-economic conditions of technology. Conclusion: Monitoring and evaluation in the implementation of Covid-19 prevention policies at the Tanjung Priok Port Health Office such as policy dissemination to targets, fulfillment of human resources, capacity building for officers, and improvement of SOP document archives.