UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Struktur Jaringan Sosial pada Aktivisme Digital mengenai Konservasi Satwa Liar (Studi mengenai Kontroversi Konten Domestikasi Satwa Liar di Media Sosial X) = Social Network Structure in Digital Activism on Wildlife Conservation (A Study on the Controversy of Wildlife Domestication Content on Social Media X)

Zuraida Zein H. Zunaedi; Donna Asteria, supervisor; Dewi Chandra Kirana, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Media sosial telah mengubah cara warga negara, jurnalis, lembaga, dan aktivis berkomunikasi tentang isu-isu lingkungan. Namun, masih ada pertanyaan tentang bagaimana informasi disebarkan melalui jaringan ini dan sejauh mana masing-masing aktor ini berpengaruh dalam mengkomunikasikan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur jaringan sosial dalam aktivisme digital terkait dengan kontroversi konten domestikasi satwa liar di media sosial X dengan menggunakan teori jaringan sosial sebagai kerangka utama. Penelitian ini mengadopsi analisis sentralitas yaitu sentralitas tingkatan, kedekatan, dan keperantaraan, untuk mengeksplorasi bagaimana aktor/konsep dalam jaringan sosial digital terhubung dan mempengaruhi wacana kontroversi konten domestikasi satwa liar di media sosial X. Konsep partisipasi publik dan aktivisme digital digunakan untuk mendalami peran individu dan kelompok dalam membentuk opini publik serta dalam mobilisasi sosial untuk isu satwa liar. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis dengan pendekatan mix method, yang menggabungkan analisis jaringan sosial kuantitatif dan analisis wacana kualitatif. Metode analisis jejaring wacana atau Discourse Network Analysis (DNA) digunakan untuk memetakan struktur hubungan sosial di dalam jejaring wacana, mengidentifikasi aktor-aktor kunci, serta menggali dinamika komunikasi dalam aktivisme digital. Hasil penelitian menunjukkan struktur jaringan sosial yang terbentuk dalam kontroversi konten domestikasi satwa liar terjadi polarisasi wacana yang muncul dan lebih condong terhadap wacana yang kontra terhadap konten domestikasi satwa liar. Terdapat empat dimensi yang di dalamnya terdapat 26 wacana pro dan kontra. Aktor terpopuler dengan sentralitas tingkatan tertinggi sebesar 1.30%. Aktor yang paling mudah dijangkau dengan sentralitas kedekatan sebesar 0.47%. Aktor terbaik dalam menjembatani difusi informasi dalam struktur jaringan sosial memiliki sentralitas keperantaraan sebesar 7.95%.

Social media has transformed the way citizens, journalists, institutions, and activists communicate about environmental issues. However, questions remain regarding how information is disseminated through these networks and the extent to which each of these actors influences communication. This study aims to analyze the social network structure within digital activism related to the controversy over wildlife domestication content on social media platform X, using social network theory as the main framework. The study adopts centrality analysis, focusing on three key centrality: degree, closeness, and betweenness centrality, to explore how actors in the digital social network are connected and how they influence the discourse surrounding the controversy over wildlife domestication content on platform X. The concepts of public participation and digital activism are employed to examine the roles of individuals and groups in shaping public opinion and mobilizing social action on wildlife issues. This research uses a post-positivist paradigm with a mixedmethods approach, combining quantitative social network analysis with qualitative discourse analysis. Discourse Network Analysis (DNA) is used to define the structure of social relationships within the discourse network, identify key actors, and explore the dynamics of communication in digital activism. The results show that the social network structure within the controversy over wildlife domestication content has led to a polarized discourse, with a stronger leaning against the domestication of wildlife content. Four dimensions of discourse, encompassing 26 pro and contra positions, were identified. The most popular actor, with the highest degree centrality, accounted for 1.30%. The actor with the highest closeness centrality, indicating the greatest accessibility, had a centrality of 0.47%. The most effective actor in bridging information diffusion within the network structure had a betweenness centrality of 7.95%. Keywords: Digital Activism, Social Network Theory, Wildlife Domestication Content Controversy.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Zuraida Zein H. Zunaedi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ida rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 113 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 16-25-82313507 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920564081
Cover