Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) di Bandara Soekarno-Hatta dengan mengatasi inefisiensi operasional melalui pendekatan yang sistematis. A-CDM yang diimplementasikan sejak tahun 2021 di Bandara Soekarno-Hatta, belum mencapai potensi optimalnya karena implementasinya masih terbatas pada beberapa area operasional. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini menggunakan kombinasi metode analytic hierarchy process (AHP), VIKOR, importance-performance analysis (IPA), dan business process re-engineering (BPR). AHP digunakan untuk menentukan bobot prioritas kriteria pada dimensi operasional, penumpang, biaya, regulasi, dan sumber daya. VIKOR mengevaluasi solusi alternatif dengan mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi saat ini. Temuan dari VIKOR diintegrasikan ke dalam IPA untuk mengklasifikasikan area yang memerlukan perbaikan prioritas, sementara BPR digunakan untuk merancang ulang proses untuk meningkatkan efisiensi dan kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk pengurangan waktu siklus dan inefisiensi operasional sehingga kerangka kerja A-CDM yang diusulkan dapat menjadi referensi dalam meningkatkan proses pengambilan keputusan di bandara secara global.
This study aims to optimize Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) at Soekarno-Hatta Airport by addressing operational inefficiencies through a systematic approach. Implemented since 2021, A-CDM at Soekarno-Hatta Airport has yet to reach its full potential, as its application remains limited to certain operational areas. To overcome this, the study employs a combination of methods, including Analytic Hierarchy Process (AHP), VIKOR, Importance-Performance Analysis (IPA), and Business Process Re-engineering (BPR). AHP is utilized to determine priority weights for criteria across operational, passenger, cost, regulatory, and resource dimensions. VIKOR evaluates alternative solutions by identifying gaps between ideal and current conditions. The findings from VIKOR are integrated into IPA to classify areas requiring prioritized improvements, while BPR is used to redesign processes to enhance efficiency and collaboration. The results indicate significant improvements, including reduced cycle time and operational inefficiencies, making the proposed A-CDM framework a valuable reference for improving decision-making processes at airports globally.