Kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditas strategis dalam sektor pertanian Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional sebagai komoditas ekspor dan bahan baku industri cokelat. Meskipun menjadi salah satu produsen kakao terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi akibat masalah seperti penuaan tanaman, serangan hama, dan keterbatasan akses teknologi bagi petani. Tesis ini menganalisis upaya diplomasi komersial Indonesia pada periode 2018-2022 dalam mengembangkan potensi ekspor komoditas kakao Indonesia berdasarkan teori diplomasi komersial. Penelitian ini mengeksplorasi strategi yang digunakan Indonesia untuk memperluas akses pasar ekspor kakao dan mengidentifikasi tantangan dalam pelaksanaan diplomasi komersial. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan data primer dan sekunder, penelitian ini menunjukkan adanya celah kosong yang perlu diperbaiki dalam berlangsungnya proses diplomasi tersebut. Pentingnya kolaborasi dalam Diplomasi Komersial antara pemerintah, sektor swasta, dan asosiasi kakao dalam memperkuat daya saing produk kakao Indonesia di pasar global. Dengan upaya yang terintegrasi, diplomasi komersial dapat menjadi instrumen efektif untuk memaksimalkan potensi kakao Indonesia sebagai salah satu komoditas unggulan di pasar internasional.

---

Cocoa (Theobroma cacao) is a strategic commodity in Indonesia's agricultural sector that contributes significantly to the national economy as an export commodity and raw material for the chocolate industry. Despite being one of the largest cocoa producers in the world, Indonesia faces challenges in improving the quality and quantity of production due to problems such as crop aging, pest infestation, and limited access to technology for farmers. This thesis analyzes Indonesia's commercial diplomacy efforts in the 2018-2022 period in developing the export potential of Indonesian cocoa commodities based on the theory of commercial diplomacy. This study explores the strategies used by Indonesia to expand access to the cocoa export market and identifies challenges in the implementation of commercial diplomacy. Using qualitative research methods and primary and secondary data, this study shows that there are gaps that need to be corrected in the diplomacy process. The importance of collaboration in Commercial Diplomacy between the government, the private sector, and cocoa associations in strengthening the competitiveness of Indonesian cocoa products in the global market. With integrated efforts, commercial diplomacy can be an effective instrument to maximize the potential of Indonesian cocoa as one of the leading commodities in the international market.