Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran budaya informasi dalam pengelolaan arsip dinamis aktif di Fakultas Teknik (FTUI) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom UI) Universitas Indonesia dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FTUI menerapkan rule-following culture yang berfokus pada kepatuhan terhadap pedoman dan prosedur, didukung oleh arsiparis yang proaktif dan prosedur operasional baku (POB) lokal. Sebaliknya, Fasilkom UI memiliki relationship-based culture, yang ditandai dengan kolaborasi staf dan inovasi teknologi untuk mendukung pengelolaan arsip dan informasi, meskipun penerapan pedoman belum dilakukan secara konsisten. FTUI lebih unggul dalam struktur dan pengawasan, tetapi distribusi informasinya terhambat oleh ketergantungan pada arsip tercetak. Di sisi lain, Fasilkom UI menunjukkan fleksibilitas dan efisiensi melalui digitalisasi, namun kurang memiliki standar prosedur yang terintegrasi. Penelitian ini menyoroti pentingnya sinergi antara budaya informasi, teknologi, dan pengawasan dalam menciptakan tata kelola arsip dan informasi yang optimal di lingkungan pendidikan tinggi, serta menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan arsip dinamis aktif.

---

This study aims to understand the role of information culture in records management at the Faculty of Engineering (FTUI) and the Faculty of Computer Science (Fasilkom UI) of Universitas Indonesia, employing a qualitative approach and case study method. The findings indicate that FTUI adopts a rule-following culture, emphasizing compliance with guidelines and procedures, supported by proactive archivists and localized standard operating procedures (SOPs). In contrast, Fasilkom UI demonstrates a relationship-based culture, characterized by staff collaboration and technological innovation to support records and information management, although the implementation of guidelines has not been consistently achieved. FTUI excels in structural organization and oversight but faces challenges in information distribution due to reliance on physical records. On the other hand, Fasilkom UI shows flexibility and efficiency through digitalization but lacks integrated procedural standards. This study highlights the importance of synergy between information culture, technology, and control in establishing optimal records and information governance in higher education institutions, while also emphasizing the critical role of technology in enhancing the efficiency of records management.