Latar Belakang
Overactive bladder (OAB) adalah kondisi medis yang menyebabkan keinginan untuk buang air kecil yang sering dan mendadak. Gangguan ini cukup umum ditemukan dan dapat menurunkan kualitas hidup, terutama pada populasi lansia. Meskipun terdapat berbagai pilihan terapi OAB, efek samping dari pengobatan farmakologis sering menyebabkan penghentian terapi. Asuhan mandiri akupresur dapat menjadi alternatif yang efektif. Namun, perlu diketahui bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai terapi ini, masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, termasuk di kalangan lansia. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional yang dilakukan di Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta, pada bulan September-Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 42 lansia menggunakan kuesioner yang mencakup Overactive Bladder Symptom Score (OABSS) dan penilaian tingkat pengetahuan mengenai terapi akupresur.
Hasil
Sebanyak 61,9% lansia mengalami overactive bladder, dengan 33,3% di antaranya termasuk kategori OAB ringan dan 28,6% termasuk kategori OAB sedang. Tidak ditemukan kasus OAB berat. Selain itu, tingkat pengetahuan mengenai terapi akupresur di kalangan lansia cukup bervariasi, dengan mayoritas memiliki pengetahuan yang baik. Kesimpulan
Proporsi OAB pada lansia di panti jompo wilayah Jakarta cukup tinggi. Tingkat pengetahuan lansia mengenai terapi akupresur sudah cukup baik. Namun, pengetahuan ini masih bisa ditingkatkan untuk memaksimalkan penggunaan terapi akupresur sebagai terapi alternatif yang potensial untuk mengelola gejala OAB secara sederhana dan tanpa efek samping yang signifikan.
IntroductionOveractive bladder (OAB) is a medical condition characterized by frequent and sudden urges to urinate. This condition is relatively common and can significantly reduce the quality of life, particularly in the elderly population. Although there are various treatment options for OAB, the side effects of pharmacological treatments often lead to discontinuation. Self-care through acupressure may be an effective alternative. However, public knowledge of this therapy, especially among the elderly, needs to be assessed. MethodThis descriptive study with a cross-sectional design was conducted at Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta, during September-October 2024. Data were collected through interviews with 42 elderly individuals using questionnaires that included the Overactive Bladder Symptom Score (OABSS) and an assessment of their knowledge about acupressure therapy.ResultsA total of 61.9% of the elderly had overactive bladder, with 33.3% categorized as having mild OAB and 28.6% as having moderate OAB. No severe OAB cases were found. In addition, the level of knowledge about acupressure therapy among the elderly varied, with the majority showing good knowledge.ConclusionThe proportion of OAB among the elderly in a nursing home in Jakarta is relatively high. The elderly's knowledge of acupressure therapy is generally good but could be further improved to maximize the use of acupressure as a potential alternative therapy to manage OAB symptoms with minimum side effects.