Latar Belakang : Pembedahan trans-sfenoid endoskopik endonasal (PTSEE) merupakan terapi definitif untuk tumor di regio sella. PTSEE menyebabkan trauma pada hipotalamus, hingga menyebabkan diabetes insipidus sentral. Hal inidiakibatkan sekresi arginin-vasopressin (AVP) yang tidak memadai dalam menanggapi stimulus osmotik. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh pembatasan asupan cairan terhadap sekresi copeptin pada pasien tumor regio sella pasca PTSEE. Metode : Penelitian ini merupakan uji klinis acak yang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional selama tahun 2022 pada pasien usia 18 tahun ke atas dengan diagnosis tumor regio sella yang menjalani PT Copeptin diperiksa pasca-anestesia, hari ke-3 dan ke-5 pascabedah. Sebanyak 48 subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 23 pasien dengan asupan cairan sesuai basal, dan 25 pasien dibatasi asupan cairannya sebanyak 2/3 dari kebutuhan basalpasien. Kondisi pasien diikuti dari setelah pembedahan hingga hari ke-5 pascabedah. Hasil : Diketahui kadar copeptin pada hari ke-3 dan hari ke-5 ditemukan lebih besar pada kelompok restriksi cairan yaitu 3,53 (1,34) dan 4,8 (6,12) pmol/L berturut-turut dibandingkan dengan kelompok non-restriksi yaitu 3.2 (1,74) dan 2,8 (1,51) pmol/L. Proporsi diabetes insipidus pascabedah di hari ke-3 ditemukan lebih sedikit pada kelompok restriksi dibandingkan dengan non-restriksi yaitu sebesar 18.8% (n=9) versus 31.3% (n=15), namun penemuan ini tidak berbeda signifikan secara statistik (p=0.082). Hal yang sama juga ditemukan pada proporsi diabetes insipidus pascabedah di hari ke-5 yaitu 14.6% (n=7) versus 25% (n=12) berturut-turut pada kelompok restriksi dan non-restriksi dengan nilai p=0,157. Kesimpulan : Pembatasan asupancairan dapat meningkatkan kadar copeptin terutama pada hari ke-5 perawatan serta dapat menurunkan kejadian diabetesinsipidus pada pasien tumor regio sella pasca PTSEE.

---

Background: Trans-sphenoidal endoscopic endonasal surgery (ETSS) is the definitive therapy for tumors in the sella region. ETSS causes trauma to the hypothalamus, leading to central diabetes insipidus. This results from insufficient arginine-vasopressin (AVP) secretion in response to osmotic stimulation. This study aims to determine the effect of fluid restriction on copeptin secretion in patients with sella region tumors after ETSS. Methods: This randomized clinical trial conducted at the National Brain Center Hospital during 2022 in patients aged 18 years and diagnosed with sella region tumours who underwent ETSS. Copeptin was examined post-anesthesia, 3rd day and 5th day after surgery. A total of 48 participants in all were split into two groups: 23 patients received their usual amount of fluids, and 25 patients had their intake of fluids limited to two thirds of their basal requirements. The patient's condition was monitored from the day after surgery to the fifth day. Findings: Copeptin levels were higher in the fluid restriction group on days three and five, measuring 3.53 (1.34) and 4.8 (6.12) pmol/L, respectively, than in the non-restricted group, which measured 3.2 (1.74) and 2.8 (1.51) pmol/L. On the day 3, the restriction group had a lower percentage of postoperative DI than the non-restricted group (18.8% (n = 9) versus 31.3% (n = 15); nonetheless, there was no statistically significant difference seen (p = 0.082). The percentage of postoperative DI on day five was also found to be similar, with a p value of 0.157 for 14.6% (n = 7) and 25% (n = 12) in the restriction and non-restricted groups, respectively. Conclusion: Fluid restriction can enhance copeptin levels, particularly on the 5th day of treatment, and lower the risk of DI in patients with sella region tumors following ETSS.