Penulisan ini membahas fenomena ‘Marriage is Scary’ melalui perspektif Silvia Federici, yang menyoroti hubungan antara pernikahan dan kerja reproduksi. Di dalam masyarakat patriarkal, pernikahan sering kali dipandang sebagai institusi yang memperkuat ketidaksetaraan gender, di mana perempuan sering kali menjadi objek dalam transaksi sosial dan ekonomi. Akibatnya, perempuan melihat pernikahan menjadi suatu hal yang menakutkan dan secara tidak langsung terciptalah fenomena ‘Marriage is Scary’ yang sedang marak di media sosial. Penulisan ini menggunakan perspektif Silvia Federici mengenai kerja reproduksi dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi pustaka. Penulisan ini menganalisis keterkaitan antara ketakutan terhadap pernikahan dan eksploitasi kerja reproduksi perempuan dalam konteks sosial-ekonomi saat ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerja reproduksi tidak hanya memperkuat ketidaksetaraan gender, tetapi juga menguntungkan sistem kapitalis dengan menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan. Ketakutan terhadap pernikahan muncul dari kesadaran akan beban emosional dan finansial yang terkait dengan komitmen jangka panjang, serta potensi kehilangan identitas pribadi dan kebebasan.
This paper discusses the phenomenon of 'Marriage is Scary' through the perspective of Silvia Federici, who highlights the relationship between marriage and reproductive labor. In patriarchal societies, marriage is often seen as an institution that reinforces gender inequality, where women are often the objects of social and economic transactions. As a result, women see marriage as ascarything and indirectly create the 'Marriage is Scary' phenomenon that is currently rife on social media. This paper uses Silvia Federici's perspective on reproductive labor by using a qualitative method and literature study approach. This paper analyzes the relationship between the fear of marriage and the exploitation of women's reproductive labor in the current socio- economic context. The results of the analysis show that reproductive labor not only reinforces gender inequality, but also benefits the capitalist system by providing the required labor force. Fear of marriage arises from an awareness of the emotional and financial burdens associated with long-term commitment, as well as the potential loss of personal identity and freedom.