Sektor penggabungan penunjang penerbangan memegang peranan penting dalam mendukung agenda nasional Presiden & RPJMN 2020-2045 yang mengutamakan sektor pariwisata Indonesia dan dapat membantu meningkatkan daya saing destinasi dan industri pariwisata yang didukung dengan penguatan rantai pasok dan ekosistem pariwisata sesuai dengan tema RJPMN 2020-2024. Pariwisata Indonesia memiliki potensi yang besar, didukung oleh destinasi yang beragam dan sumber daya manusia yang memadai. Pada tahun 2019, sektor pariwisata Indonesia memberikan kontribusi sebesar 52,5 miliar dollar AS terhadap PDB, atau setara dengan 4,7% dari total PDB. Angka tersebut diprediksi akan tumbuh menjadi 61,5 miliar dollar AS pada tahun 2024. Selain itu, sumber daya manusia di sektor pariwisata telah mencapai 13 juta dan akan terus bertambah dengan prediksi mencapai 15 juta orang pada tahun 2024. Karena dampaknya yang besar, para pemangku kepentingan dapat fokus pada sektor penunjang penerbangan. Oleh karena itu, semua pihak terkait perlu fokus pada sektor penunjang penerbangan karena dampak langsung dan tidak langsung yang besar terhadap pariwisata Indonesia dan perekonomian negara secara umum. Pembentukan Airport Holding akan membantu mendukung pengoperasian bandara terbesar ke-5 di dunia pada Hari ke- 1, dan #2 pada tahun 2045, melayani 550-700 juta penumpang. Ekosistem bandara dalam Airport Holding Group akan mengalami peningkatan jumlah maskapai penerbangan (120 armada pada tahun 2023, dan 200+ pada tahun 2030), dan mendukung peningkatan profitabilitas dengan menangkap sinergi dalam dimensi komersial dan operasional. Selain itu, ada sumber daya keuangan yang terintegrasi, peningkatan leverage dan posisi modal, dan peningkatan efisiensi modal melalui prioritas (misalnya, peralatan, infrastruktur). Merampingkan kolaborasi dalam ekosistem penerbangan antara operator bandara, maskapai penerbangan, penyedia layanan, dan sektor pariwisata.

---

The aviation support merger sector plays an important role in supporting the President's national agenda & RPJMN 2020-2045 which prioritizes the Indonesian tourism sector and can help improve the competitiveness of destinations and the tourism industry supported by strengthening the supply chain and tourism ecosystem by the theme of RJPMN 2020-2024. Indonesia's tourism has a big potential, supported by diverse destinations and adequate human resources. In 2019, the Indonesian tourism sector contributed 52.5 billion US dollars to GDP, or equivalent to 4.7% of total GDP. This figure is predicted to grow to 61.5 billion US dollars in 2024. In addition, human resources in the tourism sector have reached 13 million and will continue to grow with a prediction of reaching 15 million people in 2024. Due to the large impact, stakeholders can focus on the aviation support sector. Therefore, all related parties need to focus on the aviation support sector because of the large direct and indirect impact on Indonesian tourism and the country's economy in general. The establishment of the Airport Holding will help support the operation of the world's 5th largest airport on Day 1, and #2 in 2045, serving 550-700 million pax. The airport ecosystem within the Airport Holding Group will experience an increase in airlines (120 fleets by 2023, and 200+ by 2030), and support increased profitability by capturing synergies in the commercial and operational dimensions. In addition, there are integratedfinancialresources,increasingleverage and capital positions, and improving capital efficiency through prioritization (e.g., equipment, infrastructure). Streamlining collaboration within the aviation ecosystem between airport operators, airlines, service providers, and the tourism sector.