Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak trauma dan gangguan kejiwaan terhadap penilaian moral dan pengambilan keputusan melalui karakter Dimitri Alexandre
Blaiddyd dari gim video Fire Emblem: Fuukasetsugetsu. Teori yang digunakan adalah teori trauma Cathy Caruth, acting out-working through Dominick LaCapra, dan teori moralitas David Hume. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan masa lalu traumatis dapat memengaruhi penilaian moral dan pengambilan keputusan Dimitri. Dorongan positif dari karakter lain juga membantu Dimitri untuk mengatasi traumanya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa transformasi Dimitri menunjukkan bahwa trauma yang tidak terproses dapat berubah menjadi perilaku destruktif dan penilaian moral yang salah. Tetapi, perjalanan perkembangan melewati trauma membantu Dimitri untuk mengambil kompas moral yang lebih dewasa dan berempati. Selain itu, ditemukan juga bahwa perjalanan Dimitri dari “buruk” menjadi “baik” mencerminkan nilai-nilai tradisional Jepang, yaitu konsep “seken” yang menekankan keharmonisan sosial di atas keinginan
individual.
This study aims to explore the effects of trauma and mental illness to the moral judgment and decision-making of Dimitri Alexandre Blaiddyd from the game Fire Emblem: Fuukasetsugetsu. Theories used include Cathy Caruth’s trauma theory, Dominick LaCapra’s acting out and working through theory, and David Hume’s morality theory. The analytical method used is qualitative and presented descriptively. The results foundthat Dimitri’s traumatic past affected his moral judgment and decision-making. Positive encouragement given by other characters also helped Dimitri to work on his trauma. This research concludes that Dimitri’s transformation shows that unprocessed trauma might become destructive and made said person take a skewed view on their moral judgment. However, the growth of working out one’s trauma helped Dimitri to take a more mature and empathetic moral compass. Lastly, it was found that Dimitri’s growth from “bad” to “good” mirrors Japanese traditional values “seken”, which emphasizes social harmonyabove individual desires.