UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Representasi maskulinitas perempuan dalam drama televisi Asa ga Kita (2015) = Female masculinity representation in television drama Asa ga Kita (2015)

Fathia Ariana Salima; Rouli Esther, supervisor; Aldrie Alman Drajat, examiner; Filia, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025)

 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana female masculinity atau maskulinitas perempuan direpresentasikan oleh tokoh Asa Shirooka dalam drama televisi Asa ga Kita (2015) serta mengkontekstualisasikan drama ini dengan kebijakan Abenomics yang berlaku pada 2015 saat drama Asa ga Kita dirilis. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan tiga teori sebagai kerangka analisis, yaitu teori female masculinity milik Judith Halberstam (1998), teori maskulinitas milik Peter Lehmann (2001), dan metode analisis film milik Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie (2011). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa karakter Asa mempunyai tiga sifat maskulin yang dijabarkan oleh Peter Lehmann, yakni keberanian, kepemimpinan, dan kekuasaan. Maskulinitas yang direpresentasikan oleh Asa dapat dipahami sebagai bentuk perlawanannya terhadap ketidaksetaraan gender yang terjadi dalam tatanan masyarakat Jepang tradisional. Sejalan dengan tujuan Abenomics, penelitian ini juga menemukan bahwa drama Asa ga Kita menjadi media pemerintah Jepang untuk mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong partisipasi kaum perempuan di tempat kerja.

The purpose of this study is to examine how female masculinity is represented by the character Asa Shirooka in the television drama Asa ga Kita (2015) and to contextualize this drama with the Abenomics policy that was implemented in 2015 when the drama Asa ga Kita was released. In this study, the author applied three theories as an analytical framework, namely Judith Halberstam’s female masculinity theory (1998), Peter Lehmann’s masculinity theory (2001), and Joseph M. Boggs and Dennis W. Petrie's film analysis method (2011). This research revealed that Asa possesses the three masculine traits described by Peter Lehmann, which are courage, power, and leadership. Asa’s masculinity can be interpreted as a form of resistance to the gender inequality prevalent in traditional Japanese society.In accordance with the objectives of Abenomics, this study also discovered that the drama Asa ga Kita serves as a medium for the Japanese government to promote gender equality and encourage women’s participation in the workforce.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Fathia Ariana Salima.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : [v], 58 pages : illustrations
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-51794137 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920566276
Cover