Sufiks -a dalam Bahasa Jawa merupakan sufiks yang digunakan untuk membentuk verba dengan makna perintah, pertentangan, pengandaian, dan pengharapan. Sufiks -a dapat melekat pada verba, adjektiva, dan nomina. Akan tetapi, pada data penelitian ini ditemukan bahwa sufiks -a juga dapat melekat pada kategori lain seperti numeralia, preposisi, adverbia, dan pronomina. Selain itu, ditemukan juga bahwa sufiks -a dapat membentuk kategori selain verba dan membentuk makna selain perintah, pertentangan, pengandaian, dan pengharapan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna kata bersufiks -a dalam kalimat bahasa Jawa. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel, kumpulan cerkak, dan korpus linguistik bahasa Jawa. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung kata bersufiks -a. Analisis dilakukan secara bertahap. Pertama, data dilihat berdasarkan morfologinya, yakni kategori kata yang dilekati dan dibentuk oleh sufiks -a berdasarkan kategori kata menurut Wedhawati (2001) dan kelas kata menurut Suhardijanto dan Puspitorini (2018). Kemudian, makna kalimat juga akan dilihat melalui aspek sintaktisnya. Hasil analisis sufiks -a dapat menghasilkan makna perintah, pengharapan, pertentangan, pengandaian, kesangatan, ketiadaan, dan ketidakpastian. Ditemukan juga bahwa sufiks -a yang membentuk verba hanya muncul pada makna perintah dan pengharapan, tetapi tidak dengan makna lain. Saat membentuk makna selain perintah dan pengharapan sufiks -a secara umum bersifat inflektif, tetapi dapat juga bersifat derivatif. Berdasarkan hasil analisis tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa makna kata bersufiks -a tidak dapat hanya dilihat melalui analisis morfologis saja, melainkan juga harus melalui analisis sintaksis.
The suffix -a in Javanese is a suffix that is used to form verbs with some meanings such as command, contradiction, conditional, and hope. However, in this research data, it was found that the suffix -a can also attach to other categories such as numerals, prepositions, adverbs, and pronouns. Moreover, it was also discovered that the suffix -a can form categories other than verbs and convey meanings beyond command, contradiction, conditional, and hope. Based on this background, this study aims to explain the meaning of words with the suffix -a in Javanese sentences. The research employs a qualitative method. The sources of data include novels, collections of short stories (cerkak), and the Javanese linguistic corpus. The data consists of sentences containing words with the suffix -a. The analysis was conducted in stages. First, the data was analyzed morphologically, focusing on the word categories attached to and formed by the suffix -a based on word categories according to Wedhawati (2001) and word classes according to Suhardijanto and Puspitorini (2018). Subsequently, the meaning of the sentences was examined through their syntactic aspects. The analysis of the suffix -a reveals that it can convey meanings such as imperative, expectation, contradiction, supposition, intensity, absence, and uncertainty. It is also found that the suffix -a forming verbs only appears with imperative and expectation meanings, but not with other meanings. When forming meanings other than imperative and expectation, the suffix -a is generally inflective but can also be derivational. Based on the analysis, this study shows that the meaning of words with the suffix -a cannot be understood solely through morphological analysis but must also involve syntactic analysis.