Penelitian ini menganalisis penggambaran pembentukan identitas antarkarakter dalam film Call Me Chihiro (2023) dan dampaknya pada penanggulangan kesepian. Penelitian ini didasarkan pada teori Interaksionisme Simbolik oleh George Herbert Mead (1934) yang menjelaskan bahwa pembentukan identitas individu dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan individu lain. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks dan visual dengan teknik pengumpulan data primer dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan identitas akibat interaksi yang terjalin antara Chihiro dengan karakter lain mampu mengatasi kesepian. Namun kesepian yang dialami oleh Chihiro digambarkan tetap tidak teratasi. Penelitian ini berargumen bahwa film Call Me Chihiro (2023) menawarkan sebuah alternatif pendekatan penanggulangan kesepian dengan menerima rasa kesepian dan kesendirian sebagai bagian dari identitas individu. Pendekatan tersebut merupakan alternatif yang sesuai dengan konteks sosial pada era pasca pandemi COVID- 19.

---

This study analyzes the representation of identity development among characters in Call Me Chihiro (2023) film and its impact on addressing loneliness. This study is based on George Herbert Mead’s (1934) Symbolic Interactionism Theory, which explain that individual identity is formed through social interactions with others. The method is text and visual analysis using primary data collection techniques and literature review. The research shows that the identity development resulting from interactions between characters is depicted as a means to cope with loneliness, except for the main character, Chihiro. This research argues that the film Call Me Chihiro (2023) offers an alternative approach to addressing loneliness through acceptance of loneliness as inherent parts of an individual's identity. This approach is an alternative that aligns with the social context of the post-pandemic COVID-19 era.