Humor merupakan bentuk ekspresi yang digunakan untuk mencairkan suasana. Sebagai bentuk komunikasi, humor dapat terbentuk dari adanya perbedaan konteks dalam tuturan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan pembentuk humor pada media sosial X. Data penelitian ini berupa lima belas cuitan yang diunggah oleh akun X @plisitin selama periode Juni hingga Agustus 2024 dan disukai minimal seribu kali. Untuk mencapai tujuannya, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah teori ketidaksejajaran Curcó (1997) dan teori konteks Cutting (2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa humor pada akun X @plisitin terbentuk karena adanya perbedaan konteks yang terdapat dalam cuitannya. Adapun konteks yang ditemukan adalah konteks situasional, konteks latar belakang, dan konteks ko-tekstual.
Humor is a form of expression used to release tension. Humor can be formed from different contexts in speech as a form of communication. This study aims to examine and explain the formation of humor on X social media. The data of this study are fifteen tweets uploaded by X's account @plisitin from June to August 2024 and liked at least one thousand times. To achieve its goal, this research uses a qualitative descriptive approach. The theories used to analyze the data in this study are Curcó's (1997) incongruity theory and Cutting's (2002) context theory. The results show that humor in @plisitin's X account is formed due to the different contexts contained in the tweets. The contexts found are situational context, background context, and co-textual context.