Penelitian ini mengkaji pergeseran makna dan peran ayah dalam keluarga Jepang modern melalui representasi chichioya fuzai (ketidakhadiran figur ayah) dalam film Like Father, Like Son (2013). Penelitian ini menggunakan teori representasi Stuart Hall, konsep maskulinitas R.W. Connell, dan konsep fatherhood dari Nicholas Townsend. Metode penelitian menggunakan analisis semiotika untuk menganalisis makna denotatif, konotatif, dan mitos dalam aspek visual, dialog, serta sinematografi film. Pada level denotatif, film ini menggambarkan ayah sebagai kepala keluarga. Pada level konotatif, pergolakan batin karakter Nonomiya Ryota menunjukkan tekanan maskulinitas tradisional yang menghambat hubungan emosional ayah dan anak. Pada level mitos, film ini meredefinisi gagasan ayah sebagai figur otoritas yang kaku dengan adanya negosiasi peran ayah yang lebih egaliter dan terlibat dalam pengasuhan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun konstruksi sosial peran ayah tradisional masih memiliki pengaruh, telah terjadi pergeseran pola pengasuhan yang lebih partisipatif dan berorientasi pada keseimbangan aspek emosional hubungan ayah-anak dalam keluarga Jepang modern.

---

This research examines the shifting meaning and role of father in modern Japanese family through the representation of chichioya fuzai (the absence of a father figure) in the film Like Father, Like Son (2013). This research applies Stuart Hall's theory of representation, R.W. Connell's concept of masculinity, and Nicholas Townsend's concept of fatherhood. A semiotic method is used to analyze the denotative, connotative, and mythological meanings found in the film’s visuals, dialogues, and cinematography. On the denotative level, the film presents the father as the head of the household. On the connotative level, the inner conflict of the character Nonomiya Ryota shows how traditional masculinity creates pressure that limits emotional bonds between father and child. On the mythological level, the film challenges the idea of the father as a strict authority figure by introducing a more equal and involved parenting role. The findings of this research show that although traditional father roles still exist, there is a shift towards a more involved parenting style that focuses on emotional connection in modern Japanese family.