Resistensi antimikroba (AMR) terhadap carbapenem pada Klebsiella pneumoniae (CRKP) menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Carbapenem- Resistant Klebsiella pneumoniae (CRKP) umumnya disebabkan oleh produksi enzim carbapenemase. Gen-gen pengkode enzim tersebut berpotensi menyebar melalui air limbah yang terkontaminasi, menjadikan IPAL sebagai salah satu jalur penting dalam penyebaran resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi dan efisiensi penyisihan CRKP serta karakteristik gen carbapenemase pada IPAL Komunal dan IPAL Puskesmas di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta. Sampel air limbah dikumpulkan dari titik inlet dan outlet IPAL, kemudian dianalisis menggunakan metode fenotipik dengan media CHROMAgar mSuperCarba dan uji konfirmasi genetik melalui PCR terhadap tujuh gen carbapenemase (blaNDM-1, blaVIM, blaOXA-48, blaOXA-24- like, blaOXA-23-like, blaIMP-1, dan blaKPC). Hasil menunjukkan bahwa CRKP masih terdeteksi pada sebagian besar titik outlet, dengan konsentrasi berkisar antara 0 hingga 8 × 10 CFU/100 mL dan efisiensi penyisihan IPAL bervariasi dari -73,91% hingga 100%. Uji molekuler mengungkapkan bahwa sebagian besar isolat CRKP membawa gen blaVIM, blaOXA-24-like, dan blaOXA-48, baik pada IPAL Komunal maupun IPAL Puskesmas, sementara blaNDM-1, blaKPC, dan blaOXA-23-like banyak ditemukan di IPAL Puskesmas. Temuan ini menunjukkan bahwa kedua jenis IPAL memiliki peran penting dalam penyebaran gen carbapenemase ke lingkungan, sehingga penguatan sistem pengolahan air limbah menjadi krusial dalam pengendalian AMR berbasis lingkungan.

---

Antimicrobial resistance (AMR) to carbapenems in Klebsiella pneumoniae (CRKP) poses a serious global health threat. Carbapenem-resistant K. pneumoniae (CRKP) is primarily caused by the production of carbapenemase enzymes. The genes encoding these enzymes can spread through contaminated wastewater, making wastewater treatment plants (WWTPs) critical pathways for the dissemination of resistance. This study aims to analyze the concentration and removal efficiency of CRKP, as well as the characteristics of carbapenem resistant genes, in communal and primary healthcare (Puskesmas) WWTPs in Cempaka Putih District, Jakarta. Wastewater samples were collected from the inlet and outlet points of each WWTP and analyzed using phenotypic methods with CHROMAgar mSuperCarba, followed by genetic confirmation through PCR targeting seven carbapenemase genes: blaNDM-1, blaVIM, blaOXA-48, blaOXA-24-like, blaOXA-23-like, blaIMP-1, and blaKPC. Results showed that CRKP was still detected at most outlet points, with concentrations ranging from 0 to 8 × 10 CFU/100 mL and removal efficiencies varying from -73.91% to 100%. Molecular analysis revealed that most CRKP isolates carried the blaVIM, blaOXA-24-like, and blaOXA-48 genes in both communal and Puskesmas WWTPs, while blaNDM-1, blaKPC, and blaOXA-23-like were predominantly found in Puskesmas WWTPs. These findings suggest that both types of WWTPs play a significant role in the environmental dissemination of carbapenemase genes, highlighting the need for improved wastewater treatment systems as part of AMR mitigation efforts.