Skripsi ini menelusuri proses hadirnya dualitas dalam pelapisan makna pada ruang dapur. Ruang tidak lagi dilihat dalam bentuk fungsional melainkan memiliki lapisan makna yang hadir akibat inhabitasi oleh pengguna. Dapur sebagai ruang domestik yang memiliki dualisme yaitu fungsional dan simbolis yang merefleksikan sosial masyarakat yang lebih luas, menjadi ruang produksi sekaligus ruang isolasi, ruang efisien namun repetitif, serta tempat terjadinya kontrol sekaligus keterbatasan. Penelusuran ini menggunakan studi kasus terhadap dapur frankfurt yang menekankan pada efektivitas dan standarisasi melalui analisis jejak dan lapisan makna yang terjadi akibat inhabitasi pada tempo waktu tertentu. Analisis berfokus pada jejak fisik dan sensori yang tertinggal dalam jangka waktu tertentu, untuk melihat bagaimana makna ruang terus direkonstruksi ulang pada keseharian. Dualitas pada pelapisan makna tercermin melalui dinamika antara rancangan spasial dan praktik pengguna. Ruang dibentuk melalui konsep yang mengacu pada nilai-nilai efisiensi, rasionalitas, dan kontrol. Namun, pada praktiknya ruang dimaknai ulang secara terus-menerus melalui praktik sehari-hari yang bersifat personal, afektif, dan kontekstual. Interaksi dan dinamika dualitas yang terjadi menghasilkan makna ruang yang tidak statis, melainkan terus mengalami pembentukan ulang dan negosiasi makna dalam praktik keseharian.
This thesis explores the process of the presence of duality in the layers of meaning in the kitchen space. Space is no longer seen in functional form but has layers of meaning that are present due to being inhabited by users. The kitchen as a domestic space that has a functional and symbolic dualism that reflects the wider social community, becomes a production space as well as an isolation space, an efficient but repetitive space, and a place of control and limitations. This exploration uses a case study of a Frankfurt kitchen that emphasizes effectiveness and standardization through an analysis of traces and layers of meaning that occur due to occupancy at a certain time. The analysis focuses on physical and sensory traces left behind over a certain period of time, to see how the meaning of space continues to be reconstructed in everyday life. Duality in the layers of meaning is reflected through the dynamics between spatial design and user practices. Space is formed through concepts that refer to the values of efficiency, rationality, and control. However, in practice, space is continuously reinterpreted through daily practices that are personal, affective, and contextual. The interaction and dynamics of the duality that occurs produce layers of meaning that is not static, but continues to experience re-formation and negotiation of meaning in everyday practice.