Disertasi ini berbicara tentang proses bermukim suatu komunitas yang berdasar pada suatu relasi sosial Patron-Klien. Dalam dasawarsa terakhir bermukim hanya dibahas dari perspektif makro yang meliputi regulasi, finansial, teknologi, dan keberlanjutan. Perspektif mikro seperti relasi sosial yang lebih sempit di dalam komunitas kurang mendapat perhatian. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses bermukim sekelompok warga di dalam komunitas sebagai suatu transaksional antara aktor-aktor terkait. Penelitian ini mengajukan pertanyaan Apa dan bagaimana fenomena bermukim di dalam komunitas berbasis relasi patron-klien hadir. Untuk menjawabnya digunakan paradigma kualitatif karena dibutuhkan makna-makna subyektif dari aktor-aktor terkait. Miss Tjitjih dipilih sebagai subyek penelitian karena kelompok ini telah bermukim selama enam dekade di lokasi di dalam suatu relasi sosial patron dan klien. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa kedua aktor saling bergantung dan mempertahankan entitas kelompok walau dengan perspektif atau kepentingan yang berbeda. Untuk itu lah penelitian ini mengajukan suatu term Dependency Framework of Dwelling yang menjelaskan proses bermukim suatu komunitas yang berada di dalam relasi sosial patron dan klien. Penelitian ini juga menambahkan pengetahuan bermukim yang disandarkan pada teori bermukim menurut Doxiadis dan Heidegger yang mengganggap bahwa tidak selamanya bermukim di dalam suatu relasi dapat membebaskan manusia dari isolasi.

---

This dissertation talks about the process of living in a community based on a social relationship between Patron and Client. In the last decade, settlement has only been discussed from a macro perspective which includes regulation, finance, technology, and sustainability. Micro-perspectives such as narrower social relations within the community received less attention. For this reason, this study aims to reveal the process of settling a group of residents in the community as a transactional between related actors. This research asks the question of what and how the phenomenon of living in a community based on patron-client relations is present. To answer this, a qualitative paradigm is used because subjective meanings of the relevant actors are needed. Miss Tjitjih was chosen as the subject of the research because the group has lived for six decades in a social relationship between patrons and clients. This study then found that the two actors are interdependent and maintain group entities even with different perspectives or interests. For this reason, this study proposes a term Dependency Framework of Dwelling which describes the process of living in a community that is in the social relationship of patrons and clients. This study also adds the knowledge of settlement that is based on the theory of settlement according to Doxiadis and Heidegger who consider that not always living in a relationship can free humans from isolation.