Studi ini membahas tentang peran tubuh dalam menghadirkan konstruksi folding yang bersifat transformatif. Pembahasan mengenai folding dalam arsitektur sebagian besar telah mengeksplorasi sifat-sifat geometrisnya; namun demikian, folding dapat hadir melalui sebuah mekanisme spasial. Folding sebagai sebuah mekanisme spasial memungkinkan adanya transformasi yang dihadirkan melalui partisipasi aktif tubuh. Skripsi ini menyelidiki morfologi fold dan bagaimana tubuh berperan dalam folded space. Kualitas sebuah folded space dapat membangkitkan respons tubuh dan kemudian menghadirkan transformasi terhadap folded surface. Transformasi ini dapat terjadi dalam proses yang bertahap, dimulai dengan tubuh yang melakukan navigasi, lalu melakukan penyesuaian postural, dan pada akhirnya menghadirkan sebuah tactile response dengan cara mengerahkan gaya eksternal pada folded surface. Ketiga proses ini menghadirkan reorientasi dan kontraksi-ekspansi terhadap folded surface yang kemudian menghadirkan fold yang transformatif. Keterlibatan tubuh dalam proses folding yang transformatif ini berpotensi menghadirkan arsitektur yang mengapresiasi subjektivitas, di mana setiap elemen spasial dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan kebutuhan tubuh.

---

Discussions about folding in architecture have mostly explored its geometrical properties; however, the folding mechanism has another function: that is the spatial mechanism. Folding as a spatial mechanism creates the possibility of transformation by the body, prompting active bodily participation. This paper has conducted a deliberate literature study to investigate the bodily experience inside a folded space, showing how the qualities of a folded space can affect the body and evoke responses. In the context of a transformative fold, several studies have shown that the body can change the quality of a space through the manipulation of a folded surface. The transformation occurs in a step-by-step process, starting with spatial navigation, then postural adjustment, and lastly, the body will have a tactile response by exerting force on the folded surface. This involvement in a transformative folding process can create a more subjective architecture, where each element can be modified according to the body's needs. It provides an alternative to designing spaces that can accommodate the changing needs of its occupants, prepared for unforeseeable changes in the future. Through this paper, we can learn the potential of body roles in space co-creation through the manipulation of folds.