Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital telah memunculkan profesi-profesi baru, seperti live-streamer, yang memperoleh penghasilan melalui donasi dari penonton. Namun, penghasilan ini menimbulkan tantangan kompleks bagi sistem perpajakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis substansi dari "donasi" ini menggunakan prinsip substance over form, mengklasifikasikannya dalam kerangka hard-to-tax, dan mengkaji urgensi penyusunan kebijakan pemungutan pajak yang spesifik. Dengan pendekatan kualitatif post-positivisme, penelitian ini menemukan bahwa donasi tersebut bukanlah pemberian sukarela, melainkan transaksi komersial dengan quid pro quo yang jelas, sehingga menjadikannya sebagai penghasilan kena pajak. Lebih lanjut, aliran penghasilan ini tergolong hard-to-detect karena meskipun para streamer terdaftar sebagai Wajib Pajak, mereka seringkali tidak melaporkan penghasilan ini secara spesifik , dan otoritas pajak kekurangan data yang memadai untuk pengawasan. Ketiadaan regulasi yang spesifik menciptakan ketidakpastian hukum dan potensi kehilangan pendapatan negara (potential revenue loss). Oleh karena itu, mendesak untuk membentuk kebijakan yang jelas, sebaiknya melalui skema pemungutan pajak yang bersifat final, untuk memastikan kepastian hukum, mengoptimalkan penerimaan pajak, dan mendorong kepatuhan Wajib Pajak

---

Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital telah memunculkan profesi-profesi baru, seperti live-streamer, yang memperoleh penghasilan melalui donasi dari penonton. Namun, penghasilan ini menimbulkan tantangan kompleks bagi sistem perpajakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis substansi dari "donasi" ini menggunakan prinsip substance over form, mengklasifikasikannya dalam kerangka hard-to-tax, dan mengkaji urgensi penyusunan kebijakan pemungutan pajak yang spesifik. Dengan pendekatan kualitatif post-positivisme, penelitian ini menemukan bahwa donasi tersebut bukanlah pemberian sukarela, melainkan transaksi komersial dengan quid pro quo yang jelas, sehingga menjadikannya sebagai penghasilan kena pajak. Lebih lanjut, aliran penghasilan ini tergolong hard-to-detect karena meskipun para streamer terdaftar sebagai Wajib Pajak, mereka seringkali tidak melaporkan penghasilan ini secara spesifik , dan otoritas pajak kekurangan data yang memadai untuk pengawasan. Ketiadaan regulasi yang spesifik menciptakan ketidakpastian hukum dan potensi kehilangan pendapatan negara (potential revenue loss). Oleh karena itu, mendesak untuk membentuk kebijakan yang jelas, sebaiknya melalui skema pemungutan pajak yang bersifat final, untuk memastikan kepastian hukum, mengoptimalkan penerimaan pajak, dan mendorong kepatuhan Wajib Pajak