Mahasiswa merupakan kelompok yang berada dalam fase perkembangan emerging adulthood, yaitu masa transisi yang sarat dinamika dan tekanan psikososial. Dalam konteks ini, resiliensi menjadi kemampuan penting yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana self-compassion dan kesejahteraan spiritual memprediksi resiliensi pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan metode analisis regresi berganda. Partisipan penelitian berjumlah 127 mahasiswa berusia 18–25 tahun (M = 20,7, SD = 1,33) dengan komposisi 34,6% laki-laki dan 65,4% perempuan. Instrumen yang digunakan adalah Self-Compassion Scale (SCS), Spiritual Well-Being Scale (SWBS), dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion berperan secara signifikan dalam memprediksi resiliensi (β = 0,3119; p = 0,002), sementara kesejahteraan spiritual tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (β = 0,0781; p = 0,427). Model regresi berganda menghasilkan nilai R2 sebesar 0,129, yang berarti self-compassion dan kesejahteraan spiritual secara simultan memberikan kontribusi sebesar 12,9% terhadap variasi resiliensi. Temuan ini mengindikasikan bahwa self-compassion merupakan faktor protektif internal yang penting dalam pengembangan resiliensi mahasiswa, sedangkan kesejahteraan spiritual tidak memberikan kontribusi yang signifikan dalam model ini. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan intervensi psikologis yang berfokus pada penguatan self-compassion untuk meningkatkan ketahanan mental mahasiswa.
University students, as part of the emerging adulthood population, navigate a developmental stage marked by identity exploration, instability, and various psychosocial stressors. In this context, resilience—the capacity to adapt and thrive despite adversity—plays a critical role in supporting their mental well-being. This study investigates the extent to which self-compassion and spiritual well-being predict resilience among university students. Utilizing a quantitative, non-experimental design, data were collected from 127 students aged 18–25 through purposive sampling. Participants completed the Self-Compassion Scale (SCS), the Spiritual Well-Being Scale (SWBS), and the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Multiple regression analysis revealed that self-compassion significantly predicted resilience (β = 0.3119, p = 0.002), whereas spiritual well-being did not demonstrate a significant effect (β = 0.0781, p = 0.427). The overall model accounted for 12.9% of the variance in resilience. These findings highlight self-compassion as a salient internal protective factor in fostering resilience among university students. In contrast, spiritual well-being did not emerge as a significant predictor in this model. The study underscores the value of psychological interventions focused on enhancing self-compassion to support students’ resilience and overall mental health.