Perubahan dinamika keluarga modern mendorong peran ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai figur yang terlibat secara emosional dalam kehidupan anak, terutama selama masa emerging adulthood (usia 18–25 tahun). Penelitian ini bertujuan menguji peran keterlibatan ayah terhadap kepuasan hidup pada emerging adults dengan pendekatan regresi. Penelitian dilakukan pada 149 emerging adults yang belum menikah, dan tinggal bersama kedua orang tua. Data dikumpulkan melalui FIS-R dan SWLS. Hasil regresi menunjukkan keterlibatan ayah secara keseluruhan signifikan memprediksi kepuasan hidup (β = 0,528, p = 0,000; R2 = 0,279), dengan dimensi ekspresif sebagai satu- satunya yang berpengaruh signifikan (β = 0,258, p = 0,037). Temuan ini menegaskan pentingnya kehadiran emosional ayah.
Changes in modern family dynamics have encouraged fathers to take on roles beyond financial providers, becoming emotionally involved figures in their children's lives, especially during emerging adulthood (ages 18–25). This study aims to examine the role of father involvement in predicting life satisfaction among emerging adults using a regression approach. The study involved 149 unmarried emerging adults living with both parents. Data were collected using the FIS-R and SWLS. Regression results showed that overall father involvement significantly predicted life satisfaction (β = 0,528, p = 0,000; R2 = 0,279), with the expressive dimension being the only significant predictor (β = 0,258, p = 0,037). These findings highlight the importance of fathers emotional presence.