Penelitian ini bertujuan mengkaji peran dukungan keluarga dan lembaga rehabilitasi sosial dalam proses pembentukan perilaku Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Anak yang terlibat permasalahan hukum kerap mengalami tekanan psikososial, sehingga membutuhkan pendampingan yang komprehensif. Rehabilitasi sosial yang melibatkan peran aktif keluarga dan lembaga menjadi bagian penting dalam mendukung pembentukan perilaku anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan ABH, keluarga, dan pekerja sosial di Sentra Handayani. Temuan menunjukkan bahwa dukungan sosial keluarga, yang mencakup aspek emosional, instrumental, informasional, dan penghargaan, membantu anak merasa diterima, dimengerti, dan didampingi dalam menjalani proses rehabilitasi. Di sisi lain, lembaga rehabilitasi memberikan ruang yang aman serta program pembinaan seperti bimbingan sosial, pendidikan keagamaan, pelatihan vokasional, dan layanan psikososial yang membantu anak membentuk perilaku yang lebih adaptif. Namun, keterbatasan komunikasi serta keterlibatan yang belum merata dari pihak keluarga kerap menjadi hambatan dalam keberlanjutan program. Oleh karena itu, perlu adanya upaya peningkatan kolaborasi antara keluarga dan lembaga, dengan menumbuhkan komunikasi yang terbuka dan saling mendukung, guna memperkuat proses pemulihan dan mendorong reintegrasi sosial anak ke masyarakat.
This study aims to explore the role of family support and social rehabilitation institutions in shaping the behavior of Children in Conflict with the Law (CICL). Children who face legal issues often experience significant psychosocial challenges, requiring comprehensive support during their recovery. Social rehabilitation that involves both family and institutional roles is essential in supporting behavioral recovery. This research uses a qualitative approach through in-depth interviews with CICL, their families, and social workers at Sentra Handayani. The findings reveal that family support covering emotional, instrumental, informational, and appraisal aspects helps children feel accepted, understood, and accompanied throughout the rehabilitation process. On the other hand, the rehabilitation center provides a safe space and structured programs such as social guidance, religious education, vocational training, and psychosocial services that assist children in developing more adaptive behavior. However, limited communication and uneven family involvement often become obstacles to the continuity of these programs. Therefore, efforts to strengthen collaboration between families and institutions are necessary by fostering open, mutual communication and support, in order to enhance the recovery process and promote the social reintegration of children into their communities.