Anak dan remaja memiliki kecenderungan untuk aktif berkegiatan dalam fase kehidupannya. Namun, kadang terdapat hambatan dalam melakukan beraktivitas fisik akibat proses penyakit kronis yang dialami remaja DM Tipe 1. Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar intervensi dalam upaya mengontrol kadar gula darah yang tentu penting dilakukan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan memberi gambaran terkait aktivitas fisik dan melihat hubungannya pada kualitas hidup remaja dengan kondisi DM Tipe-1. Penelitian ini dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo secara offline dan komunitas Ikatan Diabetes Anak & Remaja Indonesia secara online. Kelangsungan penelitian adalah selama periode Maret - April 2025. Data diperoleh dengan pengisian pada kuesioner Physical Activity Questionnaire for Adolescent (PAQ-A) dan Pediatric Quality of Life Inventory™ (PedsQL™) Modul Diabetes 3.2 versi Bahasa Indonesia yang diisi secara mandiri oleh anak. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dengan teknik purposive sampling pada 79 orang anak dengan DM Tipe-1 berusia 13-18 tahun. Analisis data menunjukkan aktivitas fisik yang cenderung sedang-rendah dengan rata-rata skor 2,38±0,71 dan kualitas hidup remaja pada seluruh domain bernilai median 69,70 (IQR 55,30 - 78,03). Analisis hubungan menunjukkan aktivitas fisik tidak memiliki korelasi dan tidak berhubungan signifikan (rho = 0,037, p = 0,749) terhadap kualitas hidup remaja DM Tipe-1 dengan hubungan terkuat pada aktivitas "Kelas Penjaskes" (rho = 0,174, p = 0,125) setelah diuji menggunakan Spearman Rank. Tatalaksana aktivitas fisik tetap perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan kualitas hidup remaja walaupun tidak secara signifikan, tetapi penting untuk menyoroti faktor lainnya di luar aspek fisik agar mampu memenuhi kebutuhan anak dengan DM Tipe-1 secara holistik. Penelitian selanjutnya dapat melihat hubungan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja dengan DM Tipe-1, terutama yang berasal dari aspek psikososial.

---

Children and adolescents tend to be active in their life phase. However, sometimes there are obstacles in doing physical activities due to the chronic disease process experienced by children with Type-1 DM. Physical activity is one of the pillars of intervention in efforts to control blood sugar levels which is certainly important to do. For this reason, this study aims to provide an overview of physical activity and see its relationship to the quality of life of adolescents with Type-1 DM. This study was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital offline and the Indonesian Child & Adolescent Diabetes Association community online. The continuation of the study was during the period March - April 2025. Data were obtained by filling in the Physical Activity Questionnaire for Adolescents (PAQ-A) and Pediatric Quality of Life Inventory™ (PedsQL™) Diabetes Module 3.2 Indonesian version which were filled in independently by the children. This study was conducted cross-sectionally with a purposive sampling technique on 79 children with Type-1 DM aged 13-18 years. Data analysis showed that physical activity tended to be moderate-low with an average score of 2.38±0.71 and the quality of life of adolescents in all domains had a median value of 69.70 (IQR 55.30 - 78.03). The relationship analysis showed that the level of physical activity had no correlation and was not significantly related (rho = 0.037, p = 0.749) to the quality of life of adolescents with Type-1 DM with the strongest relationship in the "Physical Class" activity (rho = 0.174, p = 0.125) after being tested using Spearman Rank. Physical activity management still needs to be improved to optimize the quality of life of adolescents, although not significantly, but it is important to highlight other factors beyond the physical aspect in order to be able to meet the needs of children with Type-1 DM holistically. Further research can look at the relationship between other factors that can affect the quality of life of adolescents with Type-1 DM, especially those originating from psychosocial aspects.