UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Menentukan Kepuasan Sekolah Anak: Analisis Ekonomi terhadap Status Pengasuhan dan Ketimpangan Material pada Anak Usia Sekolah (8-14 Tahun) di Jawa Barat = Determining Children's School Satisfaction : An Economic Analysis on Foster Status and Material Inequality among School Aged Children (8-14 Years Old) in West Java

Nabila Firza Dewanti Nugroho; Prita Nurmalia Kusumawardhani, supervisor; Witri Indriyani, examiner; Hera Susanti, examiner (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025)

 Abstrak

Kepuasan sekolah telah dianggap sebagai faktor penting yang berkontribusi pada kepuasan hidup anak secara keseluruhan karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya berada di sekolah. Siswa yang lebih puas di sekolah cenderung memiliki pencapaian akademik yang lebih baik. Akan tetapi, hingga kini konsep tersebut masih kerap diabaikan dalam kebijakan pendidikan yang lebih menitikberatkan pada pencapaian akademik. Penelitian ini berangkat dari temuan bahwa anak-anak dalam pengasuhan (anak asuh) merupakan kelompok yang rentan dan cenderung memiliki tingkat kepuasan sekolah yang lebih rendah dibandingkan anak-anak non-asuh. Dengan menggunakan data gelombang ketiga Children’s Worlds Survey yang mencakup 15.000 responden anak usia 8–14 tahun di Provinsi Jawa Barat, penelitian ini berupaya menjelaskan kesenjangan tersebut melalui kepemilikan barang penunjang pendidikan anak atau material possession index (MPI). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana MPI berkontribusi terhadap kepuasan sekolah serta apakah variabel tersebut memediasi pengaruh status pengasuhan terhadap pengalaman bersekolah anak. Hasil analisis regresi dengan model Ordinary Least Square, Ordered Probit, dan Ordered Logit menunjukkan bahwa MPI memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan sekolah, di mana efeknya paling kuat ditemukan pada anak usia 8–9 tahun. Namun, status pengasuhan, status sosial ekonomi keluarga (SES), dan interaksi antara status pengasuhan dan kepemilikan barang tidak berpengaruh signifikan. Dengan kata lain, kepemilikan barang penunjang sekolah memiliki efek yang sama besarnya dalam meningkatkan kepuasan sekolah untuk kedua kelompok anak. Sementara itu, analisis mediasi menunjukkan bahwa status pengasuhan secara tidak langsung menurunkan kepuasan sekolah melalui berkurangnya akses terhadap barang penunjang pendidikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan material masih menjadi kunci dalam menjamin pengalaman belajar yang positif, terutama bagi anak-anak yang berada dalam pengasuhan.

School satisfaction has been widely recognized as a key contributor to children’s overall well-being, given that children spend a significant portion of their lives in school. Students who are more satisfied with school tend to perform better academically. However, the concept of school satisfaction remains largely overlooked in education policies that prioritize academic achievement. This study stems from the observed gap in school satisfaction between foster children, who represent a vulnerable group, and their non-foster peers. Using data from the third wave of the Children’s Worlds Survey, which includes 15.000 children aged 8 to 14 in West Java Province, this study aims to explain that gap through children’s access to school-related material resources, measured by the Material Possession Index (MPI). Specifically, this study investigates how MPI contributes to school satisfaction and explores its role in mediating the relationship between child status and children’s school experiences. Results from Ordinary Least Squares (OLS), Ordered Probit, and Ordered Logit regressions indicate that MPI has a positive and significant effect on school satisfaction, with the strongest impact found among children aged 8–9. However, child status, household socioeconomic status (SES), and the interaction between child status and MPI do not show significant effects. In other words, access to school-related materials equally supports school satisfaction among both foster and non-foster children. Furthermore, the mediation analysis reveals that child status as a foster indirectly reduces school satisfaction through lower access to educational resources. This suggests that material provision remains a critical factor in ensuring a positive learning experience, especially for children in foster care.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Nabila Firza Dewanti Nugroho.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 75 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-77271687 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920574589
Cover