Studi ini bertujuan untuk mengukur dampak liberalisasi perdagangan, dengan membedakan antara barang jadi dan setengah jadi, terhadap kesenjangan tingkat Kabupaten/Kota pada 236 Kabupaten/Kota di Indonesia selama periode 1993-2002. Studi ini menggunakan kombinasi antara struktur pasar tenaga kerja sebelum periode liberalisasi perdagangan dan data tingkat tarif yang bersifat eksogen untuk mengukur tingkat keterbukaan masing-masing Kabupaten/Kota terhadap liberalisasi perdagangan. Kami menemukan bahwa Kabupaten/Kota yang lebih terbuka terhadap liberalisasi tarif barang jadi mengalami penurunan ketimpangan yang lebih besar, sementara Kabupaten/Kota yang lebih terbuka terhadap liberalisasi tarif barang setengah jadi justru mengalami peningkatan ketimpangan yang lebih besar. Terakhir, kami menemukan bahwa dampak liberalisasi perdagangan terhadap ketimpangan didorong oleh rumah tangga dengan pendapatan rendah.

---

This study measures the effects of trade liberalization, differentiating between input and output tariffs, on district-level inequality for 236 districts in Indonesia over the period 1993-2002. We rely on the combination of labor market structure before the tariff liberalization episode and changes in exogenous tariff rate to see the district exposure of input and output tariff liberalization. We found districts that are more exposed to input tariff liberalization experience a greater decrease in inequality, while districts more exposed to output tariff liberalization experience a greater increase in inequality. Lastly, we find that the effect of trade liberalization on inequality is primarily driven by its impact on poorer households.