Mahasiswa kesehatan sebagai calon tenaga kesehatan berperan penting dalam pelayanan HIV bebas stigma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan media dan stigma HIV pada mahasiswa rumpun ilmu kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Sebanyak 365 mahasiswa yang dipilih secara convenience sampling mengisi kuesioner daring. Paparan media dan stigma diukur menggunakan kuesioner berskala Likert, lalu dikategorikan menjadi rendah dan tinggi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan media dan stigma HIV (p = 0,020). Sebagian besar responden memiliki tingkat paparan media dan stigma HIV yang rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor lain seperti materi kuliah juga berperan dalam membentuk sikap non-diskriminatif mahasiswa. Institusi pendidikan disarankan memperkuat kurikulum berbasis etika dan inklusi. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi stigma.

---

Health students as future healthcare professionals play a key role in delivering stigma-free HIV care. This study aimed to examine the relationship between media exposure and HIV stigma among health science students. A quantitative design with a descriptive analytic approach was used. A total of 365 students selected through convenience sampling completed an online questionnaire. Media exposure and stigma were measured using Likert-scale instruments and categorized into low and high levels. Chi-Square test was used to analyze the data. Results showed a significant relationship between media exposure and HIV stigma (p = 0.020). Most respondents had low levels of media exposure and stigma. These findings suggest that other factors, such as academic courses, may shape students' non-discriminatory attitudes. Educational institutions are advised to strengthen ethics-based and inclusive curricula. Future research could explore additional factors influencing stigma.