UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Inkonsistensi Pemeriksa Merek: Studi Kasus Geprek Bensu = Inconsistency of Trademark Examiner: A Case Study of Geprek Bensu

Safira Destianti; Agus Sardjono, supervisor; Henny Marlyna, examiner; Brian Amy Prastyo, examiner; Ranggalawe Suryasaladin, examiner (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Prinsip yang dianut oleh hukum merek adalah first to file principle atau sistem pendaftaran, dimana prinsip perlindungan merek untuk pemohon yang pertama kali mengajukan pendaftaran merek akan dianggap sebagai pihak yang berhak sampai dapat dibuktikan sebaliknya. Prinsip tersebut mengakibatkan setiap permohonan merek akan melalui tahapan pemeriksaan substantif, suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa untuk membandingkan permohonan merek dengan merek yang telah dimohonkan lebih dahulu atau merek terdaftar. Permohonan merek yang akan diberikan perlindungan merek apabila memiliki daya pembeda. Apabila permohonan merek dianggap tidak memiliki daya pembeda maka pemeriksa akan memberikan penolakan sesuai dengan ketentuan Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. Kriteria penentuan merek memiliki persamaan pada pokoknya yaitu persamaan secara konseptual, fonetik atau bunyi ucapan, dan visual atau tampilan yang ditampilkan pada permohonan merek (overall impression) dengan merek yang dimohonkan lebih dahulu atau terdaftar. Sedangkan, penentuan merek memiliki persamaan secara keseluruhan yaitu identik, tidak ada perbedaan diantara merek yang dibandingkan. Apabila permohonan yang diajukan dianggap memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhan, pemohon dapat dianggap memiliki iktikad tidak baik karena berniat untuk meniru, mengecoh konsumen suatu produk untuk mendapatkan keuntungan.

The first to file principle is adopted in trademark law, which means the protection has applied to an applicant who first applies for trademark registration until it can be proven otherwise. The principle cause every trademark application will be examined in substantive examination, a process to compare the application with the registered mark or senior mark. The trademark protection will be given to a trademark that has distinctive marks. If the examiner found the trademark has an element of similarities in principle and/or identical with the registered or senior mark, the application would be given rejection as stipulated in Article 20 and 21 of Law Number 20 the Year 2016 Regarding Trademark and Geographical Indications. The criteria of the trademark have similarities in principle are similarities on conceptual, phonetic, and visual or impression from a trademark (overall impression) with the registered mark or senior mark. The criteria of the trademark have similarities in whole is identical. If an application has been filed with similarities, the applicant may be deemed to have bad faith because the applicant intends to imitate, give misleading to consumers of their product to obtain a profit.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Safira Destianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 81 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-25-50013830 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920577896
Cover