Coronavirus Disease - 2019 (COVID-19) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada Maret 2020. Pasien COVID-19 dengan kondisi kritis sering memerlukan perawatan di ICU dan berisiko tinggi mengalami Masalah Terkait Obat (MTO) akibat kompleksitas terapi, kondisi kritis, dan penyakit penyerta. Identifikasi MTO diperlukan untuk meningkatkan efektivitas terapi dan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pasien COVID-19 di ICU RSUI, menganalisis terapi pengobatan berdasarkan Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia, dan menganalisis MTO pada pasien COVID-19 di ICU RSUI periode Januari 2021–Desember 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, dan data diperoleh secara retrospektif dari data rekam medis, kardeks dan hasil laboratorium pasien di ICU RSUI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien COVID-19 di ICU didominasi oleh laki-laki (57,01%) dan mayoritas pasien berada di rentang usia dewasa (54,21%). Penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan mencakup gangguan sistem peredaran darah pada 79 pasien (73,83%), gangguan endokrin pada 74 pasien (69,16%), serta gangguan sistem pernapasan pada 54 pasien (50,47%). Sedangkan, terapi pengobatan yang paling banyak digunakan adalah levofloksasin untuk antibiotik (72,90%) ; Vitamin C (78,50%) dan Remdesivir untuk antivirus (81,31%). Analisis MTO mengidentifikasi 45 pasien dengan interaksi obat potensial / aktual (42,06%), 21 pasien dengan reaksi obat tidak diinginkan (19,63%), serta satu pasien dengan indikasi tidak diobati (0,93%). Pada penelitian ini, pasien COVID-19 di ICU RSUI menunjukkan adanya risiko tinggi terkait MTO, terutama terkait interaksi obat dan reaksi obat yang tidak diinginkan. Perlunya identifikasi MTO secara sistematis menjadi langkah penting yang dapat diterapkan untuk mendukung keberhasilan terapi dan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.

---

Coronavirus Disease - 2019 (COVID-19) is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2, which was declared a global pandemic by the WHO in March 2020. COVID-19 patients in critical condition often require intensive care in the ICU and are at high risk of experiencing Drug-Related Problems (DRP) due to the complexity of therapy, critical conditions, and comorbidities. Identifying DRP is essential to improve the effectiveness of therapy and the quality of healthcare services. This study aims to describe the characteristics of COVID-19 patients in the ICU of RSUI, analyze drug therapies based on the Informatorium Obat COVID-19 in Indonesia, and analyze DRP among COVID- 19 patients in the ICU of RSUI from January 2021 to December 2022. The research design is descriptive with a cross-sectional approach, and data were obtained retrospectively from medical records, kardex, and laboratory results of patients in the ICU of RSUI. The results show that the characteristics of COVID-19 patients in the ICU were dominated by males (57.01%) and the majority of patients were in the adult age range (54.21%). The most common comorbidities found include circulatory system disorders in 79 patients (73.83%), endocrine disorders in 74 patients (69.16%), and respiratory system disorders in 54 patients (50.47%). Meanwhile, the most commonly used therapies were levofloxacin for antibiotics (72.90%), Vitamin C (78.50%), and remdesivir for antivirals (81.31%). DRP analysis identified 45 patients with potential/actual drug interactions (42.06%), 21 patients with adverse drug reactions (19.63%), and one patient with untreated indications (0.93%). In this study, COVID-19 patients in the ICU of RSUI demonstrated a high risk of DRP, particularly related to drug interactions and adverse drug reactions. Systematic identification of DRP is a crucial step that can be implemented to support the success of therapy and optimize healthcare services.