Dalam kegalauan ini hadir agama yang mewartakan wahyu ilahiah, lalu menjamurlah cipta, rasa, dan karsa keberagamaan menawarkan esensi, substansi, dan interpretasi tafsir tentang Tuhan dan eksistensi alam semesta. Hal yang menjadi dasar kajian teks, konteks, dan subtansi wahyu, keimanan, peribadatan, akhlak, sejarah, budaya, dan peradaban. Dari agama ini datang konsep, teori, dan filsafat nilai serta norma sakral (suci) dan provan (biasa) yang menjadi pisau analisis bagi kedekatan atau penentu jarak dengan Sang Pencipta, kerukunan dan keutuhan masyarakat.