Tren politik yang terus berkembang, khususnya pasca-Reformasi, menguak fakta dan realitas di berbagai panggung politik resmi dan jalanan. Fenomena yang menghadirkan para aktor politik profesional dan picisan yang sulit dibantah bahwa mereka telah menghadirkan warna partisipasi politik yang lebih bervariasi dari sekadar peserta komunikasi yang sebelumnya dipaksa pasif, tidak kreatif, miskin narasi, dan terbelenggu dalam jerat komunikasi politik yang kerap bersifat linier.
Itu artinya, situasi politik Indonesia sangatlah dinamis, mempertontonkan dramaturgi para lakon politik di panggung elektoral, menyajikan varian intrik politik, juga memunculkan beragam persoalan yang turut serta menstimulasi nalar diskursif publik. Pada etape yang lebih substansial, perhatian kita perlu diarahkan pada ragam persoalan mengenai sirkulasi pucuk pimpinan dalam pemilu, pengelolaan partai politik, pencegahan hoaks dalam pemilu, praktik komunikasi politik di media massa dan media sosial, serta sejumlah realitas politik lain yang penting untuk ditelisik lebih jauh.
Sebagai upaya pembedahan yang komprehensif, penulis menggunakan pisau perspektif kajian komunikasi politik untuk menganalisis beragam kompleksitas peristiwa politik kontemporer Indonesia, termasuk Pemilu 2024. Sehingga, anatomni buku ini dapat dibaca sebagai kesatuan perspektif dari kumpulan chapters yang menjelaskan beragam fenomena komunikasi politik Indonesia.
