Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raisa Julia
"ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pH awal medium CT terhadap kerapatan sel Cyanobacteria genus Synechococcus HS-7 dan HS-9 yang diinkubasi pada suhu 35 C telah dilakukan. Penelitian dilakukan selama 22 hari dari hari ke-0 t0 hingga hari ke-21 t21 . Penghitungan kerapatan sel dilakukan setiap hari t0 mdash;t21 , sedangkan pengukuran kandungan klorofil dilakukan selama 10 hari pada t0, t1, t2, t3, t4, t7, t10, t14, t17, dan t21. Terdapat 5 variasi perlakuan pH yang digunakan, yaitu pH 5, pH 6, pH 7, pH 8, dan pH 9. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Pengamatan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh kemudian diuji menggunakan analisis statistika Spearman dan Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pH awal medium CT berpengaruh terhadap kerapatan sel Synechococcus HS-7 dan HS-9. Synechococcus HS-7 dan HS-9 dapat tumbuh baik pada pH 7. Berdasarkan uji analisis statistik, terdapat korelasi antara kerapatan sel dengan kandungan klorofil Synechococcus HS-7 dan HS-9, serta nilai pH awal medium CT yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kerapatan sel Synechococcus HS-7 dan HS-9.

ABSTRACT
Research that aims to know the effect of initial pH variation of CT medium to the cell density of Cyanobacteria genus Synechococcus HS 7 and HS 9 were grown at temperature 35 C had been performed. The study was done for 22 days from day 0 t0 to day 21 t21 . Cell density calculations were performed everyday t0 mdash t21 while the measurement of chlorophyll content was performed for 10 days at t0, t1, t2, t3, t4, t7, t10, t14, t17, and t21. There were 5 variations of pH that used in this research pH 5, pH 6, pH 7, pH 8, and pH 9 . Each treatment carried out in 3 replications. Observations were done qualitatively based on the cell density while quantitatively based on statistical analysis using Spearman and Friedman tests. The results showed that the initial pH variation of CT medium affected the growth of Synechococcus HS 7 and HS 9. Synechococcus HS 7 and HS 9 grew well at pH 7. Based on statistical analysis there were correlation between the cell density and chlorophyll content, and the initial pH variation of the CT medium did not affect the growth of Synechococcus HS 7 and HS 9."
2017
S68383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murachmad Dwi Atmanto
"ABSTRAK
Wilayah Kerja East Jabung merupakan salah satu wilayah kerja yang terdapat di Cekungan Sumatra Selatan. Wilayah kerja tersebut meliputi Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, di Provinsi Jambi, Kabupaten Indragiri Hilir di Provinsi Riau, Kabupaten Banyuasin, di ProvinsiSumatera Selatan. Secara fisiografi tanah di wilayah kerja Migas Blok East Jabung terdiri atas Grup kubah gambut, Grup marin, Grup alluvial. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia tanah telah dilakukan pengambilan perconto tanah di 7 lokasi sampling dan dilakukan pengujian sifat fisika dan kimia tanah. Berdasarkan hasil analisis fisika tanah, menunjukkan bahwa tanah di lokasi kajian didominasi oleh tekstur liat dengan sebaran fraksi-fraksi liat lebih besar dibandingkan dengan sebaran fraksi pasir dan debu, kecuali tanah di lokasi sampling di Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang didominasi oleh tekstur pasir. Permeabilitas tanah pada lokasi sampling berkisar antara 12,32 cm/jam-16,51 cm/jam (0,0034 cm/det-0,0046 cm/det) hal ini menunjukkan klas permeabilitas sedang sampai cepat. Dan hasil analisis terhadap bulk density tanah dari lokasi kajian menunjukan hasil terendah adalah 0,61 gr/cc dan tertinggi adalah 1,18 gr/cc. Hal ini menunjukkan bahwa tanah di lokasi sampling kurang dari kondisi ideal (1,3-1,35 g/cc). Untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara bulk density dan permeabilitas tanah telah dilakukan analisa korelasi dengan menggunakan SPSS, hasil analisa yang diperoleh adalah terdapat korelasi antara bulk density dan permeabilitas yang dapat digambarkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah negatip yang berarti kenaikan nilai bulk density akan mengakibatkanpenurunan permeabilitas tanah. Tingkat hubungan antara kedua variable bulk density dan permeabilitas tanah adalah sangat kuat hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi berdasarkan korelasi Pearson yaitu 0,998."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Johannes P.
"Pada extrusion coating, polietilen dipergunakan sebagai perekat, dengan cara degradasi termal yang dilanjutkan oksidasi oleh oksigen. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh jenis rantai polietilen (antara LDPE, Low Density Polyethylene dan LLDPE, Linear Low Density Polyethylene) terhadap degradasi termal, pengaruh lama waktu tinggal polietilen di dalam extruder terhadap degradasi rantainya, dan pengaruh dari input gas nitrogen ke hopper extruder. Pengaruh dari ketiga kondisi tersebut di atas dipelajari dengan alat Infra Red, Differensial Scanning Calorimetry, dan uji tarik. Semakin lama LDPE berada di dalam extruder maka konsentrasi gugus alkohol dan karbonil juga semakin meningkat. Berbeda dengan LLDPE yang terlihat hanya peningkatan konsentrasi gugus alkohol. Ini terjadi karena LDPE memiliki lebih banyak percabangan dibandingkan LLDPE. Pengaruh dari input gas nitrogen ke hopper extruder tidak memperlihatkan perubahan konsentrasi gugus alkohol dan karbonil. Dengan Differensial Scanning Calorimetry dapat diketahui bahwa degradasi termal memberikan kesempatan bagian amorfus dari polietilen untuk tersusun lebih teratur (kristalinitas bertambah). Dari uji tarik dapat dipelajari perubahan sifat mekanik yang terjadi. Baik pada LDPE maupun LLDPE dapat dilihat penurunan persen perpanjangan, stress at break, dan stress at yield, dengan nilai masing-masing yang lebih tinggi untuk LLDPE.

In extrusion coating, polyethylene was used as adhesive, by thermal degradation and followed by oxygen oxidation. In this research, we studied the effect of polyethylene chain (between LDPE, Low Density Polyethylene and LLDPE, Linear Low Density Polyethylene) to thermal degradation, the effect of polyethylene resident time in the extruder, and the effect of input nitrogen gas to hopper extruder. The effects of that conditions were studied with Infra Red Spectroscopy (IR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), and tensile strength. As long as LDPE in the extruder, then the alcohol and carbonyl groups also increased. But it was different with LLDPE, it can only increased the carbonyl groups, since LDPE has many chain branching. Input nitrogen gas did not make different to alcohol and carbonyl groups concentration. From DSC known that thermal degradation give chance to amorphus region of polyethylene to be ordered. From tensile test we studied that thermal degradation decreased the mechanical properties of polyethylene."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bangun, Gideon Oktavian
"Penelitian awal mortar dengan campuran semen, abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB) dengan perbandingan 30% PCC, 20% ASP dan 50% PSB di uji beberapa sifat mekanisnya yaitu kuat tarik langsung, kuat tarik lentur, susut dan density. Pengujian di lakukan dengan mengikuti standar pengujian Kuat Tarik Langsung ASTM-C-307-03, Kuat Lentur ASTM-C-348-02, Susut ASTM-C-490-00, Density ASTM-D-720-00. Dari penelitian diharapkan campuran ini dapat menghasilkan mortar dengan sifat mekanis yang memenuhi standar SNI atau ASTM.
Nilai modulus kehalusan ASP adalah 0,754 dan PSB adalah 1,054, Akibat penambahan ASP dalam campuran nilai FAS yang di dapat tinggi yaitu lebih dari berat semen, hal ini disebabkan air yang dibutuhkan lebih banyak untuk mencapai konsistensi normal. Untuk semen tipe 1 (Tiga Roda) Campuran PCC dan PSB memiliki nilai kuat tarik langsung 3,6385 MPa ; kuat tarik lentur 13,992 MPa ; susut 0,0061% dan density 2,811 g/cm3. Campuran PCC ASP dan PSB memiliki nilai kuat tarik langsung 0,8975 MPa ; kuat tarik lentur 2,3625 MPa ; susut 0,0077% dan density 1,848 g/cm3. Untuk semen Tipe 2 (Holcim) Campuran PCC dan PSB memiliki nilai kuat tarik langsung 2,8667 MPa ; kuat tarik lentur 14,3166 MPa ; susut 0,0061% dan density 2,781 g/cm3 . Campuran PCC ASP dan PSB memiliki nilai kuat tarik langsung 0,8684MPa ; kuat tarik lentur 2,7882 MPa ; susut 0,0073% dan density 1,907 g/cm3.
Mortar yang dihasilkan dengan menggunakan campuran PSB memiliki density tinggi sehingga nilai kuat tarik langsung dan tarik lentur lebih tinggi jika dihitung berdasarkan rumus yang ada di dalam SNI 03-2847-2002, sedangkan untuk mortar yang menggunakan campuran ASP dan PSB memiliki density lebih rendah dan dapat diklasifikasikan dalam mortar ringan dengan nilai 1,900 g/cm3 untuk itu menggunakan rumus perhitungan kuat tarik langsung dan tarik lentur untuk mortar ringan sesuai dengan SNI 03-2847-2002.

Initial studies with a mixture of mortar cement, rice husk ash (ASP) and precious slag ball (PSB) with a ratio of 30% PCC, 20% RHA and 50% PSB tested several mechanical properties of the direct tensile strength, flexural tensile strength, shrinkage and density. Tests done by following the testing standard ASTM Direct Tensile Strength C-307-03, Flexural Strength ASTM C-348-02, Shrinkage ASTM-C-490-00, Density ASTM D-720-00. This mixture of research is expected to produce mortar with mechanical properties that meet SNI or ASTM standards.
ASP fineness modulus value is 0.754 and the PSB is 1.054, a result of the addition of ASP in a mixture of values that FAS can be as high as more than the weight of cement, this is due to more water needed to achieve normal consistency. The first type of cement (Tiga Roda) mixture of PCC and the PSB has a value of direct tensile strength 3.6385 MPa; Flexural Tensile Strength 13.992 MPa; Shrinkage 0.0061% and Density 2.811 g/cm3. Mixture of PCC, ASP and the PSB has a value of direct tensile strength 0.8975 MPa; Flexural Tensile Strength 2.3625 MPa; Shrinkage 0.0077% and Density 1.848 g/cm3. For the second tipe of cement (Holcim) Mixed PCC and the PSB has a value of Direct Tensile Strength 2.8667 MPa; Flexural Tensile Strength 14.3166 MPa; Shrinkage 0.0061% and Density 2.781 g/cm3. Mixture of PCC, ASP and the PSB has a value of Direct Tensile Strength 0.8684 MPa; Flexural Tensile Strength 2.7882 MPa; Shrinkage 0.0073% and Density 1.907 g/cm3.
Mortar is produced by using a mixture of PSB, has a high density so that the value of the direct tensile strength and flexural tensile higher if calculated on a formula that is in the SNI 03-2847-2002, while for the mortar using a mix of ASP and the PSB has a lower density and can be classified in the lightweight mortar with a value of 1.900 g/cm3 for it using a formula calculating the direct tensile strength and tensile bending to light mortar according to the SNI 03-2847-2002.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this research is to get the best plant growth and optimal andrographolides content os sambiloto at various dosages of cow manure and plant densites....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mejia, Alfonso
Geneva: World Health Organization, 1979
610.695 MEJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endang Kusdiningsih
"Tesis ini membahas tentang iklim dan kepadatan penduduk yang dihubungkan dengan kejadian penyakit DBD di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat selama tahun 2006-2008. Desain penelitian ini dengan studi ekologi/mixed ecology study yang memanfaatkan data sekunder.
Hasil pnelitian menunjukkan ada hubungan antara curah hujan dengan kasus DBD di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat, semakiu tinggi curah hujan semakin banyak kasus DBD. Ada hubungan antara suhu dengan kasus DBD di Jakarta Timur, Jakarta Sclatan dan Jakarta Pusat, semakin tinggi suhu semakin sedikit kasus DBD. Ada hubungan antara kelembaban dengan kasus DBD di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Ada hubungan antara kecepatan angin dengan kasus DBD di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Ada hubungan antara kepadatan penduduk deugan kasus DBD di Jakarta Pusat.
Dalam mengantisipasi kejadian DBD di masa datang antara lain; perlu dikaji atau dianalisis faktor ikiim dalam upaya penanggulangan DBD, penggerakkan peran serta masyarakat datam pemberantasan sarang nyamuk, dilakukan sebelum masa pcnularan yaitu pada bulan September dan November, meliputi pemberantasan sarang nyamukseperti gerakan jumat bersih, Iarvasidasi, dan pcnyuluhan secara intensii Pemantauan jentik berkala oleh Petugas Kesehatan dilakukan lebih sering.
Alokasikan biaya KLB untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD sekitar bulan Januari dan Pebruari. Wilayah dengan penduduk padat lebih diprioritaskan. Pcmberantasan sarang nyamuk dan tempat istirahat nyamuk perlu ciilakukan antara Iain dengan kebersihan sanitasi lingkungan di dalam dan sekitar rumah dan menghindari diri dari gigitan nyamuk.

The study is describing on the climate and population density issues in relation to the incidence of the DI-IF in the area of Administrative Cities of East, South and Central Jakarta -during the year of 2006 to 2008. The study design is using the mixed ecology study that utilizing the secondary data.
The study showed that in all cities studied, there are relationship between DHF and the rainfalls, the more intense on rainfall the higher cases were found; between DHF and the temperature, the higher the temperature the less DI-LF cases were found; between DI-IF and humidity. In East and South Jakarta, there is a relationship between the win speed and DI-IF cases. While only in Central Jakarta was found the relationship between population densities with DHF cases.
In order to anticipate the incidence of DI-IF in the future, an assessment or a factors analysis are should be done in dealing with DHF eradication program, community mobilization in mosquito breeding-nest eradication should be carried out before transmission period, i.e. in September and November, activate the program called Clean Friday which is a program of mosquito breeding-nest eradication, larvicide’s program, and an intensive mass education. A persistent larva monitoring program by health providers should be done more frequent.
Budget for DHF anticipating program should be allocated in the month of January or February. Priority should be addressed to the most populous area first. The mosquito breeding-nest eradication should be done along with the program on environment clcanness at the inside of the house and surrounds, and avoid the mosquito's bite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34281
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wicaksono
"Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Low Density Lipoprotein (LDL) adalah salah satu profil lemak yang memengaruhi kejadian penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek buah Garcinia atroviridis sebagai alternatif terapi untuk menurunkan kadar LDL. Penelitian ini merupakan studi eksperimental, perlakuan terhadap hewan coba tikus, dibagi dalam kelompok propylthiouracil (PTU)+diet tinggi lemak, kelompok PTU, dan pemberian 3 kelompok ekstrak. Induksi dengan asupan tinggi lemak (0,375 ml gajih ayam dan 1,5 ml kuning telur puyuh) dan PTU pada kelompok PTU+diet tinggi lemak dan 3 kelompok ekstrak. Pengambilan sampel darah pada tikus PTU dan PTU+diet tinggi lemak setelah 21 hari, dan 42 hari pada kelompok ekstrak.
Data dianalisis menggunakan tes parametrik one way ANOVA dan uji T tidak berpasangan. Didapatkan rata-rata LDL tiap perlakuan: (1) PTU (24,8), (2) PTU+diet tinggi lemak (52,4), (3) dosis 10 mg (22,8), (4) dosis 20 mg (25,4), (5) dosis 30 mg (36,25). Pada uji T menunjukkan kenaikan LDL yang signifikan pasca induksi, pada uji ANOVA menunjukkan penurunan LDL pasca pemberian ekstrak buah Garcinia atroviridis yang berbeda bermakna. Analisis Post Hoc menunjukkan penurunan LDL paling signifikan pada dosis 10 mg. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak buah Garcinia atroviridis pada tikus strain Wistar secara signifikan menurukan kadar LDL.

Cardiovascular disease is one of the leading cause of death in Indonesia. Low Density Lipoprotein (LDL) is one of lipid profile that has effect on cardiovascular disease. This research is aimed to discover the effect of Garcinia atroviridis fruit extract to lower LDL level. This is an experimental study, intervention was given differently to laboratory rats: propylthiouracil (PTU)+high lipid diet, PTU, and 3 extract groups. Induction is conducted with high lipid diet (0,375 ml chicken fat and 1,5 ml quail egg yolk) and PTU, in PTU with high lipid diet and 3 extract groups. Rats blood was extracted, PTU and PTU+high lipid diet after 21 days, and 42 days for extract group.
Data was analysed using one way ANOVA parametric test and independent T test. Mean LDL value of each treatment: (1) PTU (24,8), (2) PTU+high lipid diet (52,4), (3) 10 mg (22,8), (4) 20 mg (25,4), (5) 30 mg (36,25). T test showed significant result in increasing LDL level after induction and ANOVA test showed significant result in lowering LDL level after given Garcinia atroviridis fruit extract. Post Hoc analysis shows the most significant result comes from 10 mg dose. In conclussion, Garcinia atroviridis fruit extract significantly lowers blood LDL of Wistar strain rats.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>