Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Aelyo Nindyo Kusuma Negara
"Gangguan neurodevelopmental Autism Spectrum Disorder ASD terkadang juga tampil bersamaan dengan gangguan Intellectual Disability ID . Diagnosis untuk individu yang memiliki kedua kondisi ini adalah ASD with accompanying intellectual impairment. Anak dengan kondisi demikian pada umumnya mengalami hambatan dalam menguasai kemampuan adaptif, termasuk keterampilan bantu diri. Hambatan ini lebih nyata pada anak dengan ASD dan/atau ID yang berat severe , antara lain karena kesulitan mereka memusatkan perhatian dan memahami instruksi. Walaupun demikian, keterampilan bantu diri penting untuk terlebih dulu diajarkan pada anak dengan ASD with accompanying intellectual impairment sebelum keterampilan lainnya, guna meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup anak tersebut.
Pada penelitian ini, keterampilan bantu diri yang diajarkan adalah keterampilan mandi, secara spesifik perilaku membasuh tubuh sampai bersih menggunakan gayung. Perilaku tersebut terdiri dari empat langkah Langkah A-D , yang dimulai dengan memegang gayung dan diakhiri dengan menyiram air ke tubuh. Teknik yang digunakan adalah shaping pada anak usia 10 tahun 7 bulan dengan ASD with accompanying intellectual impairment - Requiring very substantial support yang nonverbal. Intervensi pada penelitian ini terdiri dari 14 sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persentase penampilan tiap langkah perilaku target tanpa diberikan prompt fisik. Walaupun demikian, partisipan masih sesekali membutuhkan prompt fisik untuk menampilkan Langkah D.

The neurodevelopmental disorder Autism Spectrum Disorder ASD often co occurs with Intellectual Disability ID . The diagnosis for the individual with both conditions is ASD with intellectual impairment. Children with this condition usually experience difficulties in acquiring adaptive functions, which includes self help skills. Difficulties are more evident in children with severe ASD and or ID because it is more difficult for them to concentrate and understand instructions, among other things. Even so, on children with ASD with intellectual impairment, it is important to teach self help skills before other skills to increase their autonomy and quality of life.
In this study, the self help skill taught is the showering skill, specifically the ability to wash their body until it is clean using a water scooper gayung . This behavior consists of four steps Step A D , which starts with holding the water scooper and ends with pouring water to the body. The technique used is shaping on a 10 years and 7 months old girl with ASD with intellectual impairment who is nonverbal. The intervention program consists of 14 sessions. Results show that there is an increase in the percentage of each step of the target behavior appearing without physical prompt. However, the participant still occasionally needs physical prompt to perform Step D.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelina Melisa Dewi Tetono
"ABSTRAK
Pada masa remaja, hubungan dengan teman sebaya merupakan hal yang penting, salah satunya mempengaruhi pembentukan persepsi diri individu. Keterampilan sosial dibutuhkan agar remaja dapat menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya. Oleh karena itu, remaja dengan defisit keterampilan sosial membutuhkan intervensi. Penelitian ini menggunakan desain pre and post test untuk melihat efektivitas penerapan Social Skills Training untuk meningkatkan keterampilan sosial pada remaja yang mengalami masalah hubungan pertemanan di sekolah. Partisipan penelitian adalah remaja perempuan berusia 14 tahun dengan masalah defisit keterampilan sosial. Sesi terapi dilakukan sebanyak delapan sesi selama 30-60 menit setiap sesinya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu terdapat peningkatan keterampilan sosial S pada semua target perilaku intervensi. Berdasarkan Child rsquo;s Behavior Checklist, terjadi peningkatan skor pada sub-skala kompetensi sosial. Berdasarkan Social Skills Questionnaire, terjadi peningkatan skor total dan skor pada komponen perilaku sosial, persepsi sosial, regulasi diri, dan pemecahan masalah sosial. Guru dan teman dilibatkan sebagai observer untuk menilai keterampilan sosial partisipan. Peningkatan keterampilan sosial pada komponen perilaku sosial didukung hasil observasi dan wawancara oleh guru, sedangkan peningkatan pada komponen regulasi diri didukung oleh hasil observasi dan wawancara teman partisipan. Berdasarkan Self-Perception for Adolescent, terjadi peningkatan skor pada sub-domain social competence, physical appearance, close friendship, dan global self-esteem.

ABSTRACT
Peer relationship is important for adolescence, especially for the development of their self perception. Adolescent need adequate social skills to have positive peer relationships. Social skills deficits on adolescent needs immediate treatment. This study conducted a pre and post test design in order to testing the effectiveness of increasing social skills on adolescent with peer relationship problems in school. A fourteen year old girl with social skills deficit was selected as participant. A total of eight treatment sessions for 30 60 minutes each were conducted in this study. The result indicated that Social Skills Training could be applied to increasing social skills deficit in adolescent with peer relationship problems. The score of social competence sub scales in Child rsquo s Behavior Checklist were increased. The total score and the score of behavioural social skills, social perception skills, self regulation, and social problem solving components in Social Skills Questionnaire was increased as well. Teacher and friends were participating as observer in this intervention. The increasing score of behavioural social skills component was also conducted by teacher rsquo s observation, whereas the increasing score of self regulation component were conducted by peer rsquo s observation. The score of social competence, physical appearance, close friendship, and global self esteem sub domain in Self Perception Profile for Adolescent were increased as well."
2017
T47364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denda Rinjaya
"Implementing higher-order thinking skills into teaching-learning practice has become a priority for any teaching program anywhere today. This study aims to evaluate two books of BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) 7 Sahabatku Indonesia (2019) based on the Revised Bloom’s Taxonomy (RBT). The content analysis approach was used in this study to analyze research data in the form of instructions and questions classified using the RBT category. First, the analysis results showed that the instructions and questions in the two BIPA books were dominated by lower-order thinking skills (‘understanding' and 'remembering'). Second, although lower-order thinking skills dominated the instructions and questions in the two BIPA books, this study revealed that the majority of the instructions and questions classified as lower-order thinking skills in both textbooks analyzed can be changed into higher-order thinking skills. The findings of this study infer that the majority of instructions and questions in the BIPA 7 Sahabatku Indonesia need to be revised to encourage higher-order thinking skills-oriented teaching. These findings serve as a reminder for textbook writers of the importance of providing cognitive activities that can help learners develop both lower-order and higher-order thinking skills in textbooks."
Madura: Institut Agama Islam Negeri Madura, 2022
890 JBS 16:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiagung Widyantari Aryanto
"Skripsi ini membahas mengenai pemberdayaan Penyandang Disabilitas untuk siap kerja di DNetwork Indonesia – Jaringan Kerja Disabilitas dalam bentuk pelatihan hardskills dan softskills bagi Penyandang Disabilitas. Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi covid-19 di tahun 2021 yang merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, difokuskan untuk menggambarkan upaya pemberdayaan Penyandang Disabilitas yang dilakukan oleh DNetwork Indonesia melalui pelatihan hardskills dan softskills sebagai keterampilan untuk Penyandang Disabilitas sehingga siap bersaing di pasar kerja, serta mengidentifikasikan faktor-faktor pendukung serta penghambat program. Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan informan berjumlah enam orang dengan pengumpulan data melalui video conference dan chat menunjukkan bahwa pemberdayaan Penyandang Disabilitas yang dilakukan DNetwork Indonesia dilatarbelakangi karena adanya kondisi ketidakselarasan antara kebutuhan pasar kerja dengan kemampuan yang dimiliki oleh Penyandang Disabilitas sehingga disusunlah program pendidikan yang dilakukan dalam bentuk pelatihan hardskills dengan 4 jenis pelatihan yaitu pelatihan profesi, pelatihan menjadi wirausaha, digital content writing, dan kelas bahasa inggris dengan tujuan pengembangan keterampilan lapangan bagi Penyandang Disabilitas dan pelatihan softskills dengan 3 jenis pelatihan yaitu mindset training, financial planner, dan sesi well-being bagi Penyandang Disabilitas yang bertujuan untuk memberikan bekal berupa kemampuan yang berfokus mempersiapkan Penyandang Disabilitas untuk dapat bertahan dengan kondisi yang tidak diinginkan dan siap untuk bekerjasama di lingkungan kerja. Faktor pendukung pelaksanaan pemberdayaan adalah pendonor dana, kolaborasi yang meluas, motivasi Penyandang Disabilitas, dan kemampuan Penyandang Disabilitas mengakses teknologi, sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan adalah pandangan masyarakat yang masih negatif terhadap Penyandang Disabilitas, peran pemerintah yang masih kurang, dan kondisi ekonomi Penyandang Disabilitas. Pemberdayaan yang dilakukan DNetwork sudah memberikan hasil dimana peserta pelatihan ada yang sudah bekerja dan membuka usaha secara mandiri.

This study discusses the empowerment of Persons with Disabilities to be ready to work at DNetwork Indonesia – the Disability Network in the form of hardskills and softskills training for Persons with Disabilities. This research was conducted during the COVID-19 pandemic in 2021.This is a descriptive research with a qualitative approach, focused on describing the efforts to empower Persons with Disabilities carried out by DNetwork Indonesia through hardskills and softskills training as skills for Persons with Disabilities so that they are ready to compete in the job market, and identify the supporting and inhibiting factors of the program. The results of the research conducted with six informants with data collection through video conference and chat show that the empowerment of Persons with Disabilities conducted by DNetwork Indonesia is motivated by the condition of incompatibility between the needs of the job market and the capabilities possessed by Persons with Disabilities so that educational programs are arranged in hard skills training with 4 types of training, namely professional training, entrepreneurial training, digital content writing, and english classes with the aim of developing field skills for Persons with Disabilities and soft skills training with 3 types of training, namely mindset training, financial planner, and well-being sessions. for Persons with Disabilities which aims to provide provisions in the form of abilities that focus on preparing Persons with Disabilities to be able to survive with undesirable conditions and be ready to cooperate in the environment. bro work. Supporting factors for the implementation of empowerment are donors of funds, extensive collaboration, motivation of Persons with Disabilities, and the ability of Persons with Disabilities to access technology, while the inhibiting factors for implementing empowerment are community views that are still negative towards Persons with Disabilities, the role of the government is still lacking, and the economic condition of Persons with Disabilities. The empowerment carried out by DNetwork has had an impact on some of the training participants who are already working and opening businesses independently."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hughes, Arthur, 1941-
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1994
407.6 HUG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roosie Setiawan
"Tentu sudah banyak orangtua yang mengetahui bahwa membacakan buku pada anak memiliki banyak manfaat. Namun, tahukah Anda jika kegiatan ini bisa dilakukan sejak bayi bayi lahir, bahkan sejak dalam kandungan? Membacakan nyaring (read aloud) pada bayi telah terbukti mampu mengembangkan keterampilan literasi bayi pada 1000 hari pertamanya, yakni mendengar, menyimak, berbicara, dan membaca. Kegiatan yang tampak sederhana ini dapat
mencerdaskan sekaligus mengeratkan hubungan bayi dengan orangtunya.
Bagaimanakah caranya? Apa saja yang perlu diperhatikan? Adakah kriteria buku yang bisa dibacakan? Temukan panduannya dalam buku ini."
Jagakarsa, Jakarta: Noura, 2017
028.162 ROO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hariyanto
"Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Pelatihan Keterampilan Sosial Sebagai Persiapan Program Sosialisasi. Tujuan pokok pelatihan keterampilan sosial adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial individu dan mengatasi hambatan hubungan sosial mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui apakah pelatihan Keterampilan Sosial (Social Skill Training) dapat mengatasi hambatan hubungan sosial dalam proses sosialisasi dalam lembaga, (2) Mengetahui perubahan-perubahan yang dicapai dalam hubungan sosial anak dengan ayah, ibu, keluarga pengasuh dan teman sebayanya setelah SST, (3) Mengetahui apakah SST dapat mempersiapkan anak dalam menerima program sosialisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SST efekfif untuk meningkatkan keterampilan sosial individu, hal ini diperoleh dari informasi catatan harian, catatan observer, catatan pelatih maupun hasil evaluasi tim pelatih setelah selesai pelatian yang pada prinsipnya mengatakan bahwa SST telah memberikan pemahaman lebih baik mengenai diri sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain. SST juga efekfif untuk mengatasi hambatan hubungan sosial .kelayan, hal ini ditunjukkan oleh perbedaan skor hambatan hubungan sosial dalam semua aspek sebelum dan sesudah pelatihan, dimana skor menunjukkan kecenderungan makin kecil setelah pelatihan dan bertahan sampai periode tindak lanjut.
Hubungan sosial anak dengan ayah asuh, ibu asuh, keluarga asuh dan dengan teman sebaya maupun hubungan sosial orang tua asuh dengan anak asuh, sebelum pelatihan keterampilan sosial sebagian besar mengalami permasalahan. Sesudah pelatihan jumlah tersebut cenderung mengalami penurunan, kondisi ini bertahan sampai periode tindak lanjut. Dengan kata lain setelah dilakukan pengukuran pada periode tindak lanjut hanya sebagian kecil saja responden yang mengalami permasalahan dalam hubungan sosialnya.
Pelatihan Keterampilan sosial yang dilaksanakan oleh penulis meliputi : (1) Cara-cara mengemukakan keluhan, (2) Cara-cara menuntut hak, (3) Cara-cara menolak permintaan, (4) Cara-cara menyarankan perubahan perilaku dan (5) Cara-cara meningkatkan hubungan sosial dengan orang yang berbeda status.
Evaluasi setelah pelatihan keterampilan sosial menunjukkan bahwa anak-anak menjadi lebih. terbuka, lebih memahami dirinya dan hubungannya dengan orang lain - dengan cara -yang benar. Hal ini ditunjylckan dengan tidak adanya konflik sesama kelayan maupun antara kelayan dan pengasuh pada fase-fase awal anak memasuki asrama dan ini tidak terjadi pada anak-anak angkatan sebelumnya. Disisi lain anak-anak 100% menyatakan siap mengikuti program: dan siap mengembangkan keterampilan sosialnya, informasi ini diperoleh dari lembar evaluasi setelah selesai modul janji suci oleh Dr. Clara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Covey, Stephen R.
Jakarta: Binarupa Akasara, 2002
152.33 COV l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Levinson, Nan
"An opportunity to update writing skills and excel in today?s e-writing environment. Packed with practical advice attuned to current business writing and presentation challenges, this book features special strategies to speed online research and guidelines for creating safe and savvy e-mail. Through interactive, self-directed exercises, you?ll acquire the techniques that professional writers use to research, draft, compose, and edit their work. Examples and checklists will keep you on track as you practice writing better letters, memos, proposals, reports, and e-mail (with its own rules and etiquette). If you struggle to find the words and tone appropriate for given situations, you?ll appreciate the advice on selecting language that works. There's also plenty of help with those niggling questions about grammar and punctuation. This book will help make your writing more effective, polished, and direct. It will distinguish you and help you move ahead, whether you're an administrative assistant or company officer. This book will help you: ? Identify your audience ? Organize your material ? Write clearly and effectively ? Master the steps of editing and rewriting ? Conduct online research thoroughly and quickly ? Compose e-mail that communicates your message efficiently ? Avoid common pitfalls of electronic communications ? Use writing to eliminate misunderstandings. This is an ebook version of the AMA Self-Study course. If you want to take the course for credit you need to either purchase a hard copy of the course through amaselfstudy."
New York: [American Management Association;, ], 2000
e20440462
eBooks  Universitas Indonesia Library