Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hook, Patrick
New York: Gramercy Books, 1998
R 594.1477 HOO w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Morris, Percy A.
Boston: Houghton Mifflin, 1975
R 594.1477 MOR f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Setiawan
"Skripsi ini membahas proses dan jumlah kitosan yang diproduksi dari cangkang rajungan dan cangkang kepiting hijau, karakterisasi kitosan, dan pengujian kitosan sebagai koagulan jika dibandingkan dengan koagulan PAC (Poly Aluminum Chloride) untuk menjernihkan air sungai Kalimalang. Jumlah kitosan yang diproduksi dari cangkang kepiting hijau sebesar 12.34 gram dari 420 gram cangkang kepiting kering, dan sebesar 21 gram dari 300 gram cangkang rajungan kering. Faktor-faktor yang menyebabkan sedikitnya jumlah kitosan di dalam pembuatan dijelaskan di dalam skripsi ini. Karakterisasi kitosan didapat melalui pengukuran kandungan nitrogen dan derajat deasetilasi. Besar kandungan nitrogen yang didapat dari kitosan cangkang kepiting hijau, kitosan cangkang rajungan produksi 1 dan kitosan cangkang rajungan produksi 2 adalah 6.208 %, 5.5656 %, dan 5.288 %. Besar derajat deasetilasi secara berturut-turut adalah: 53.47 %, 20.57 %, 53.32 %. Penggunaan kitosan sebagai koagulan diuji dengan menggunakan metode Jar Test dibandingkan dengan PAC. Air sampel didapat dari air sungai Kalimalang dengan tingkat kekeruhan sekitar 947 NTU. Efisiensi dosis optimum cangkang kepiting hijau, cangkang rajungan produksi 1, cangkang rajungan produksi 2, dan PAC secara berturut-turut adalah 8, 40, 50, dan 50 ppm. Efisiensi removal mencapai 99 % untuk semua koagulan untuk menurunkan kekeruhan hingga batas di bawah 5 NTU. Selain itu, juga dilakukan penelitian untuk mencoba penggabungan kitosan dengan PAC dalam mengkoagulasi dan flokulasi. Kemampuan kitosan untuk mengkoagulasi juga dipengaruhi oleh nilai pH, dimana pH optimum bagi kitosan untuk mengkoagulasi air sungai Kalimalang adalah pada daerah pH netral dengan batas sekitar 7.5.

The focus of study are discuss about the process and amount of chitosan produced from blue crab shell and mud crab shell, characterization of chitosan, and observe chitosan effectiveness as coagulant compared with PAC (Poly Aluminum Chloride) in clarifying Kalimalang river. The amounts of chitosan produced from mud crab shell are 12.34 gram from 420 gram dry mud crab shell, and 21 gram from 300 gram blue crab shell. Factors affecting amount of chitosan produced explained in this study. Chitosan characterization obtained from measurement of nitrogen content and degree of deacetylation. Nitrogen content from mud crab shell chitosan, blue crab shell chitosan 1, and blue crab shell chitosan 2 are 6.208 %, 5.5656 %, dan 5.288 %. Degrees of deacetylation for each chitosan are 53.47 %, 20.57 %, 53.32 %. Performance of chitosan as coagulant measured using Jar Test method compared with PAC. Water sample obtained from Kalimalang river with turbidity 947 NTU. Optimum dose for chitosan from mud crab shell, blue crab shell 1, blue crab shell 2, and PAC are 8, 40, 50, and 50 ppm. Removal efficiencies reached to 99 % for all type of coagulant, reduced turbidity to the limit under 5 NTU. Furthermore the research also tried to integrate chitosan with PAC in coagulation and flocculation. Chitosan performance in coagulation affected by pH value, where optimum pH for chitosan to coagulate Kalimalang river water sample at neutral pH range with upper limit about 7.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wati A. Pranoto
"Dalam tesis ini, akan dibahas tentang formulasi dan evaluasi elemen cangkang triangular DKMT18FS dengan pendekatan facetted shell (bidang datar). Pendekatan bidang datar digunakan dalam mendiskritisasikan struktur cangkang yakni dengan mengkombinasikan elemen membran dan elemen pelat, dimana elemen membran yang digunakan adalah elemen membran ALLMAN dan elemen pelat yang digunakan adalah elemen pelat DKMT yang dikembangkan oleh Katili pada analisa pelat bending dengan Metode Elemen Hingga.
Elemen DKMT ini dikembangkan berdasarkan teori pelat Reissner-Mindlin, selain memperhitungkan efek lentur pada pelat tersebut, juga memperhitungkan deformasi geser transversal yang terjadi, sehingga apabila setelah dikombinasikan dengan elemen membran ALLMAN maka akan didapat suatu elemen cangkang yang dapat diterapkan baik untuk struktur cangkang tipis maupun pada struktur cangkang tebal.
Dari evaluasi yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen ini dapat digunakan untuk kasus tipis dan tebal, lulus uji Gerakan Benda Kaku untuk gabungan elemen yang datar, tidak memiliki Spurious Mode, tidak ada Shear Locking dan Membrane Locking untuk kasus tipis, memenuhi semua kriteria uji konvergensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baker, E.H., 1937-
New York: McGraw-Hill, 1972
624.177 62 BAK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zingoni, Alphose
London: Thomas Telford, 1997
624.177 62 ZIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mollman, H.
Chichester: John Wiley & Sons, 1981
624.177 62 MOL i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ahdi Sabilarrosyad
"Upaya mitigasi efek gas rumah kaca telah dilakukan dengan berbagai cara dan pendekatan, salah satunya adalah dengan mengetahui kadar karbon pada cangkang dan tubuh gastropoda mangrove serta faktor lingkungan yang memengaruhinya. Penelitian telah dilakukan di Pulau Rambut dan Pulau Pari dengan mengambil sampel gastropoda Terebralia sulcata serta mengukur parameter lingkungan (suhu udara, pH tanah, salinitas air, dan karbon sedimen). Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar karbon cangkang dan tubuh T. sulcata di kedua pulau serta pengaruh lingkungan yang menyebabkan perbedaan hasil tersebut. Metode dalam mendapatkan nilai karbon pada tubuh T. sulcata dan sedimen dilakukan dengan pengabuan, sedangkan kadar karbon cangkang T. sulcata dilakukan dengan pengasaman. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kadar karbon (%C) cangkang di Pulau Rambut (10,08 ± 0,32) dengan Pulau Pari (10,16 ± 0,90). Sebaliknya, terdapat perbedaan signifikan antara kadar karbon (%C) tubuh di Pulau Rambut (33,66 ± 1,86) dengan Pulau Pari (19,88 ± 1,38). Kadar karbon sedimen dapat menjadi pengaruh kadar karbon tubuh T. sulcata dengan nilai korelasi sebesar 0,492 di Pulau Rambut.

Mitigation efforts to reduce greenhouse gas effects have been conducted using various approaches, including assessing carbon levels in the shells and bodies of mangrove gastropods, along with the environmental factors that influence them. Research was conducted on Rambut Island and Pari Island, where Terebralia sulcata gastropods were sampled, and environmental parameters (air temperature, soil pH, water salinity, and sediment carbon) were measured. The study aimed to identify differences in carbon levels in T. sulcata shells and bodies between the two islands and determine the environmental factors contributing to these variations. Carbon levels in the gastropod bodies and sediments were measured through combustion, while acidification was used for shell carbon assessment. Results showed no significant difference in shell carbon (%C) between Rambut Island (10.08 ± 0.32) and Pari Island (10.16 ± 0.90). However, a significant difference was observed in body carbon (%C) between Rambut Island (33.66 ± 1.86) and Pari Island (19.88 ± 1.38). The sediment carbon content can influence the carbon content of T. sulcata's body with a correlation value of 0.492 on Pulau Rambut Island."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>