Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Grolier International, 1993
R 591.7603 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Reviews of environmental contamination and toxicology attempts to provide concise, critical reviews of timely advances, philosophy and significant areas of accomplished or needed endeavor in the total field of xenobiotics, in any segment of the environment, as well as toxicological implications.
"
New York: Springer, 2012
e20401923
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Ternala Alexander
Jakarta: Dikti, 2002
574.526 3 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Ternala Alexander
Jakarta: Dikti, 2001
574.526 3 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yasman
"Untuk mengetahui adanya persaingan dalam pemanfatan tumbuhan air sebagai pakan oleh Pila sp. dan Pomacea sp. telah dilakukan suatu penelitian deskriptifeksperimental di green house Biologi FMIPA UI, Depok. Dalam penelitian, digunakan Pila sp. dan Pomacea sp. yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan ukuran tinggi cangkang yaitu kelompok 1 (0-1,49 cm), kelompok I I (I ,5-2,49 cm), kelompok I I I (2,5-3,49 cm), kelompok 1V (3,5-4,49 cm), kelompok V (4,5-5,49 cm). Masing-masing kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan 3 Jenis tumbuhan air yaitu daun padi, daun teratai dan Hydrilla sebagai pakannya. Pengamatan kecepatan makan masing-masing kelompok dilakukan setiap 24 jam selama 5 hari.
Kesimpulan yang dapat diambil dari data hasil pengamatan adalah: Tumbuhan Hydrilla merupakan tumbuhan air yang paling banyak dikonsumsi; Kecepatan makan rata-rata Individu masing-masing kelompok terhadap Hydrilla baru terlihat berbeda pada kelompok III (2,5-3,49 cm); Kecepatan makan rata-rata Pita sp. per hari semakin meningkat sesuai dengan pertambahan ukuran tinggi cangkang (sampai dengan ukuran tinggi cangkang 3,5-4,49 cm) kemudian menurun dan cenderung konstan pada ukuran tinggi cangkang 4,5-5,49 cm); Kecepatan makan rata-rata Pomacea sp. per hari semakin meningkat sesuai dengan pertambahan ukuran tinggi cangkang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Parker, Steve
Essex : Miles Kelly, 2000
R 577.6 PAR f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Blackwell, 1991
574.526 FUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Blackwell, 1993
576.192 AQU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Budi Prayitno
"ABSTRACT
Air poros sedimen menyimpan informasi penting tentang status geokimia dan ekologi sedimen sehingga analisis air paras sedimen sering dilibatkan dalam studi ilmu lingkungan. Secara umum pengambilan air paras sedimen dapat dilakukan dengan dua metode yaitu ex situ dan in situ. Metode ex situ dilakukan dengan mengambil sedimen dari Iapangan kemudian air poros diekstraksi di laboratorium menggunakan leknik peras (squeeze) dan juga teknik sentrifugasi. Sedangkan metode in situ dilakukan dengan mengambil air paras langsung dilokasi menggunakan teknik hisap (suction) dan juga teknik dialysis. Artikel ini akan mengulas tentang ke empat teknik pengambilan sampel air poros sedimen yang umum digunakan beserta kelebihan dan kekurangan masing masing teknik. Dari keempat teknik tersebut, tidak terdapat teknik yang paling unggul dan paling dianjurkan penggunaannya dibandingkan dengan teknik yang lainnya. Pemilihan teknik yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan dari pengambilan sampel itu sendiri."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2016
575 OSEANA 41:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Purnama Sari
"ABSTRACT
Oceans cover 70 percent of the Earth surface. Coastal and shallow water areas contain the most productive and diverse ecosystem, including coral reefs, mangroves and sea grass beds. Coral reefs, as referred to the tropical rainforest of the ocean, is a marine system whose valued about 30 million USD per year: Coral protects shares and islands from the strong waves and surges. Along with sea grass beds and mangroves, coral reefs acts as the biggest carbon sink from atmosphere in the earth. The tropical coral reefs worldwide cover an area of 284. 000 km2 can absorb carbon as much as 4 milion tons carbondioxide every year: It is five times higher than tropical rain forests can absorb. It is why people called it as blue carbon. On the other hand, some people say that coral reef is also acts as the carbon source."
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2016
575 OSEANA 41:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>