Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ide awal dari penelitian ini terinspirasi dari visi ISI Denpasar untuk menjadi centre of excellence. Untuk menjadi pusat unggulan dan menghasilkan lulusan yang unggul, kemampuan berbahasa Inggris memegang peranan yang sangat penting. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris baik mahasiswa maupun dosen yang ada di lingkungan ISI Denpasar adalah dengan membuat inovasi dalam pengajaran tari Bali dan Jawa dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris bagi mahasiswa ISI Denpasar, yang dikemas dalam buku-buku dwi-bahasa (Indonesia-Inggris). Selain sebagai sarana peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, hasil penelitian ini juga dapat mendukung persebaran kebudayaan Bali dan Jawa ke dunia internasional. Pengajaran tari bagi mahasiswa asing di ISI Denpasar dengan menggunakan bahsa Inggris dan bahasa Indonesia sementara ini tidak dilengakpi buku panduan berbahsa Indonesia-Inggris (bilingual) sebagai acuan mahasiswa asing maupun dosennya. Dengan buku panduan yang merupakan luaran dari penelitian ini, kiranya mahasiswa dapat lebih cepat dalam mendalami pemahaman tentang eksistensi tari Bali dan Jawa.
Metode yang ditempuh dalam penelitian ini adalah metode penelitian penerjemahan bahasa yang dikombinasikan dengan metode penelitian seni tari, yang diawali dengan mengumpulkan informasi tentang eksistensi tari Bali dan Jawa, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Hasil penerjemahan tersebut diujicobakan dalam pengajaran tari bagi mahasiswa jurusan tari ISI Denpasar. Hasil penelitian ini berupa deskripsi eksistensi tari Bali dan Jawa dalam bahasa Indonesia dan bahsa Inggris, yang kemudian dicetak berupa buku teks berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris ber-ISBN yang dapat dijadikan referensi dan panduan bagi dosen pengajar dan mahasiswa ISI Denpasar yang sedang belajar tari Bali dan Jawa, dan juga bagi sanggar tari Bali dan Jawa yang memiliki siswa asing.
"
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rochana Widyastutieningrum
Surakarta: Institut Seni Indonesia Press, 2007
792.8 SRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatika Luthfiana Sholikhah
"Tari Sekapur Sirih adalah tari penyambutan tamu agung di Jambi. Tari ini wajib dibawakan untuk menyambut tamu agung di bandara/pelabuhan. Ditarikan oleh 9 orang perempuan dan 3 laki-laki sebagai pengawal. Gerakan yang ditampilkan bersifat feminin yaitu gerak wanita sedang merias diri. Penulis membahas beroperasinya male gaze yang terjadi di dalam tari Sekapur Sirih Jambi. Male gaze merupakan teori untuk membedah film. Penulis menggunakan teori ini untuk membedah seni pertunjukan yakni tari. Untuk melihat beroperasinya male gaze di dalam tari dapat dilihat dari panggung pertunjukan dan juga gerak tarinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan studi pustaka, observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa beroperasinya male gaze dalam sebuah seni pertunjukan taridapat dilihat dari bentuk panggung, pencahayaan dan gerak penari."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 2020
400 JANTRA 15:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Alfianti
"Tari Zapin adalah tari khas Melayu Riau. Tari ini berkembang dan populer di kalangan komunitas masyarakat Melayu. Tari Zapin merupakan hasil dari persentuhan budaya Arab dengan budaya Riau yang berkembang hingga sekarang. Penelitian ini mengangkat sebuah rumusan masalah yaitu, bagaimana dampak terjadinya akulturasi antara Tari Zapin di Arab dan Riau? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, dan dilengkapi wawancara dengan Lembaga Adat Melayu Riau, Sanggar Tari Laksemana Pekanbaru, dan Penari Zapin dari Riau. Teori yang digunakan adalah teori Akulturasi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa akulturasi Tari Zapin Riau yang dipengaruhi oleh budaya Arab. Akulturasi ini memiliki beberapa aspek yaitu dari sisi penari, alat musik, busana, gerakan, dan fungsi pertunjukkan. Masing-masing bidang tersebut mengalami perubahan seiring berjalannya waktu sehingga menghasilkan tari Zapin yang dikenal sekarang. 

Zapin dance is a typical Riau Malay dance. This dance develops and is popular among the Malay community. Zapin dance is the result of the contact of Arab culture with Riau culture which has developed until now. This research raises a problem formulation, namely, how is the impact of acculturation between Zapin Dance in Arabia and Riau? This research uses qualitative methods with data collection techniques in the form of literature studies, and is complemented by interviews with the Riau Malay Customary Institute, Laksemana Dance Studio Pekanbaru, and Zapin Dancers from Riau. The theory used is Acculturation theory. The result of this research is the discovery of some acculturation of Riau Zapin Dance which is influenced by Arabic culture. This acculturation has several aspects, namely in terms of dancers, musical instruments, clothing, movements, and performance functions. Each of these fields has changed over time to produce the Zapin dance known today.  "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Trina Acacia
"Penelitian ini membahas tubuh sebagai ruang penciptaan dan prinsip tari sebagai virtualitas yang penuh pemaknaan. Tari tidak sekadar sebagai pertunjukan melainkan juga sebagai bentuk pemahaman tubuh atas ruang simbolik dalam tari dan proses kreasinya. Tari sebagai simbol memiliki virtualitas, artinya ia menghadirkan ilusi, sebagai sesuatu yang diciptakan bagi pemaknaan. Ilusi dalam tari diciptakan agar memperkaya pemahaman dan pemaknaan manusia akan kehidupan, karena ketika menari, seseorang tidak hanya berperan tetapi juga menghidupkan manusia dan kehidupan itu ke dalam tariannya. Beberapa observasi karya-karya tari klasik, modern, hingga kontemporer akan diberikan untuk memperkuat pencarian filosofis dalam penulisan ini.

This research discusses the body as a space of creation and the principle of dance as a symbolic form full of meaning. Dance is not a mere spectacle but also as a form of body knowledge of symbolic space in dance and its creation process. Dance as a symbol has virtuality, it creates illusions, as something created for meaning. Illusions in dance are created to enrich people`s understanding of life, because when dancing, one does not only play a role but also revive the people and life into the dance. Some observations of classical, modern, and contemporary dance works will be given to substantiate the philosophical search in this writing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
R 793.319598 ENS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Formaggia, Maria Cristina
Jakarta: Yayasan Lontar , 2000
R 792.8 FOR g I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 3 (3-4) 2002
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Baihaqy
"Penelitian ini membahas tentang Tari Dabke di Palestina. Dabke adalah tarian yang berasal dari masyarakat Arab Levantine dan banyak dimainkan di kawasan Mediterania, khususnya Palestina. Dabke bukan sekadar tradisi budaya semata, Dabke di Palestina memiliki banyak makna mulai dari persatuan, nilai-nilai sosial, dan bahkan bentuk perlawanan yang terkandung dalam setiap gerakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang dan makna dari Dabke serta dampaknya terhadap Palestina di masyarakat internasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, peneliti menggunakan dua landasan teori : tradisi dan semiotika. Penelitian kualitatif, analisis, dan deskriptif yang menggunakan pendekatan studi pustaka didapatkan dari observasi buku, jurnal, artikel, website, dan analisis video yang berkaitan dengan Dabke. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dabke adalah tarian yang memiliki banyak makna atau multi ekspresi mulai dari segi denotatif, konotatif, dan mitos atau ideologi. Dabke juga telah dikenal di masyarakat internasional, hal ini disebabkan oleh masyarakat Palestina yang berdiaspora dan banyak mendirikan komunitas Dabke. Sampai saat ini Dabke berhasil menarik atensi masyarakat internasional untuk sedikit demi sedikit mengenal kebudayaan Palestina.

This paper discusses the Dabke Dance in Palestine. Dabke is a dance originates from the Levantine Arab community and is widely played in the Mediterranean region, especially Palestine. Dabke is not just a mere cultural tradition, it’s movement have many meanings ranging from unity, social values, and even forms of resistance. This study aims to explain the background and the meaning of the Dabke and its impact on Palestine in the international community. To achieve this goal, the researcher uses two theoretical foundations: tradition and semiotics. Qualitative, analytical, and descriptive research that uses a literature study approach is obtained from observations of books, journals, articles, websites, and video analysis related to Dabke. The results of this study indicate that the Dabke is a dance that has many meanings or multi expressions starting from denotative, connotative, and mythical or ideological perspective. Dabke has also been known in the international community because the Palestinian who have a diaspora and founded many Dabke community. Until today, Dabke has managed to attract the attention of the international community to gradually get to know Palestinian culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dhilla Fadiyahsari
"Perdebatan antara tradisi dan modernitas telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai generasi, menciptakan perbedaan pandangan yang nyata. Generasi tua seringkali menganggap nilai-nilai tradisional sebagai fondasi kestabilan sosial dan keberlangsungan budaya. Sementara itu, generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap gaya hidup yang lebih modern. Film Into the Beat digunakan untuk meneliti bagaimana konflik dan rekonsiliasi antargenerasi direpresentasikan melalui seni tari. Penelitian dilakukan dengan menganalisis adegan-adegan dalam film yang menggambarkan pertentangan antara tradisi dan modernitas serta konflik antargenerasi yang dimaknai menggunakan teori konflik generasi oleh Karl Mannheim. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana film Into the Beat menggambarkan konflik nilai antargenerasi yang dialami tokoh utama melalui penggunaan seni tari sebagai medium utama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan saling memahami dan mendukung, generasi yang berbeda dapat menemukan titik temu dan menghargai pandangan satu sama lain.
The debate between tradition and modernity has been the focus of attention in various generations, creating a real divergence of views. Older generations often consider traditional values as the foundation of social stability and cultural continuity. Meanwhile younger generations tend to be more open to a more modern lifestyle. The film Into the Beat is used to examine how intergenerational conflict and reconciliation are represented through dance. The research was conducted by analyzing scenes in the film that depict the conflict between tradition and modernity and intergenerational conflict. Further analyses were interpreted using Karl Mannheim’s theory of generational conflict. The results of this study show how the film Into the Beat depicts the intergenerational value conflict experienced by the main character through the use of dance as the main medium. This research also shows that by understanding and supporting each other, different generations can find common ground and respect each other’s views."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>