Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tobing, Ekayani R.M.L.
Depok: ILUNI KWJ, 2006
303.495 6 TOB k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sakuntala K.E. Imma
"Dari sekian banyak masalah yang ada di Jepang dan dari berbagai macam judul yang diajukan, saya merasa tertarik akan masalah, Perubahan Sosial Dan Ijime yang merupakan suatu kajian budaya tentang dampak perubahan sistem keluarga dan sistem pendidikan bagi gejala penyimpangan prilaku remaja Jepang masa kini, yang telah saya tetapkan sebagai tema penulisan skripsi. Apa yang dimaksud dengan penyimpangan prilaku remaja Jepang-khususnya anak-anak di bawah umur 15 tahun adalah suatu kasus perbuatan-perbuatan keji yang banyak dilakukan oleh anak-anak muda Jepang masa kini, yang dikenal dengan ijime. Ijime, bila diartikan secara harafiahnya mengandung arti penyiksaan, penganiayaan, yang kemudian saya definisikan sebagai: masalah kenakalan anak-anak Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar & Menengah, berupa penganiayaan, panghinaan, penyiksaan baik di segi mental maupun fisik, yang mereka lakukan di antara mereka sendiri. Masalah ijime di Jepang dewasa ini merupakan masalah yang cukup rumit, karena menyangkut jiwa seseorang banyak kasus bunuh diri di kalangan anak muda Jepang diakibatkan masalah ijime sehingga pemerintah Jepang mulai menggalak-kan tindakan-tindakan pencegahan, terutama di sekolah-_sekolah. Dengan adanya masalah ini, timbul pertanyaan-perta_nyaan seperti: apakah yang melatar belakangi hingga timbul masalah ini? Apakah anak-anak itu yang harus dipersa_lahkan? Atau adakah penyebab lain yang mempengaruhi mereka hingga mereka melakukan hal tersebut? Masih banyak pertanyaan yang tidak terungkapkan di sini, tetapi saya akan mencoba membahas dan menjawab per_tanyaan-pertanyaan di atas sesuai dengan kemampuan saya di dalam penulisan skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Dahlia
"Dengan sering adanya berita mengenai bunuh diri di kalangan rernaja dan lanjut usia di Jepang serta menurunnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan penulis mencari tahu sumber permasalahannya. Keluarga adalah satuan terkecil dari masyarakat dan keanehan suatu masyarakat dapat digambarkan dengan menjelaskan hubungan kekeluargaan yang berlangsung di dalamnya. Keluarga ialah fungsi pengantar pada masyarakat besar. Kehidupan berkeluarga di Jepang mengalami perubahan sebelum dan sesudah perang dunia kedua. Bentuk keluarga di Jepang sebelum perang dunia kedua adalah le. Dimana sekelompok manusia yang tinggal bersama-sama dan hubungan antara anggotanya terjalin erat baik secara ekonomi dan sosial. Semua anggota harus patuh kepada Kachoo, dan segala sesuatunya dilakukan untuk kepentingan le. Setelah perang dunia kedua dengan masuknya pengaruh demokrasi, generasi muda tidak lagi merasa berkewajiban untuk melanjutkan le. Pala hidup berkeluarga berubah dari le menjadi kalau kazoku (keluarga inti). Hal ini juga dipengaruhi perkembangan industri yang pesat sehingga masyarakat menjadi konsumtif dan biaya hidup menjadi mahal. Segala sesuatunya harus diperhitungkan secara ekonomi. Kehidupan modem membuat setiap anggotanya harus berkompetisi. Para orang tua memberi perhatian yang berlebihan demi ambisi mereka untuk masa depan anak-anak yang lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak generasi muda merasa tertekan, sementara para lansia merasa kesepian karena mereka merasa tidak berguna sehingga mereka harus tinggal di panti-panti jompo. Demikianlah perubahan kehidupan berkeluarga di Jepang menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial di Jepang saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Munir Mulkhan
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
297.65 ABD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boboy, Max
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1994
342.05 MAX d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Fawzia Arifin S.
"Keterbatasan sumber daya di perkotaan dihadapi masyarakatnya dengan mengorganisasikan diri dalam bentuk formal maupun informal. Kelebihan pengorganisasian diri secara informal dibanding formal adalah; dapat digunakannya mekanisme budaya, pertemanan, ritus-ritus, upacara-upacara dan kegiatan-kegiatan simbolik untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi lainnya seperti ekonomi dan politik, selain tujuan budaya. HKMN Suryasumirat merupakan salah satu bentuk organisasi informal yang menghimpun keturunan para Adipati kepala Kadipaten Mangkunagaran dan Punggawa baku. Dua kelompok keturunan ini sebenarnya memiliki juga organisasi kekerabatan masing-masing. Trah Mangkunegaran untuk keturunan para Adipati Mangkunegaran dan Paguyuban Tri Darmo untuk keturunan Punggawa Baku. Sebagai organisasi kekerabatan Elite Tradisional Jawa, HKMN Suryasumirat memiliki fasilitas-fasilitas untuk mencapai tujuannya walaupun untuk memperolehnya tidak selalu mendapat jalan mulus.
Penelitian memperlihatkan adanya kaitan-kaitan hubungan antara keberadaan HKMN Suryasumirat, keterbatasan sumber daya, lingkungan sosial politik yang melatar belakangi, dengan upaya peningkatan peran dengan jalan merebut sumberdaya sekaligus mempertahankannya melalui serangkaian proses politik.
Dihapuskannya sistem Swapraja di masa Republik, membawa Mangkunegaran pada situasi dan posisi yang tidak menguntungkan, HKMN diharapkan mampu mengangkat kembali citra dan prestise Mangkunegaran. Upaya menguasai ketiga unsur sumber daya mulai dilakukan. Dana Hak Milik Mangkunegaran yang disita oleh pemerintah Republik, potensi kerabat yang ada dimanfaatkan agar masuk dalam pemerintahan baru, rekrutmen sumber daya manusia dapat dilakukan antara lain melalaui perkawinan dan pengangkatan tokoh-tokoh nasional sebagai kerabat Mangkunegaran.
Perubahan sistem politik nasional dari rezim Orde lama ke Orde baru, menciptakan situasi yang menguntungkan Mangkunegaran dan kerabat. Presiden Soeharto dan ibu Tien sebagai kerabat Mangkunegaran membuka akses kearah penguasaan sumber daya dan peningkatan peran HKMN Suryasumirat, sehingga menimbulkan perubahan yang cepat dalam tubuh organisasi HKMN.
Perubahan yang terhitung cepat ini tidak dapat diterima oleh semua pihak. Masuknya nilai-nilai baru (struktur organisasi modern) yang menggeser nilai-nilai lama yang menempatkan Mangkunagoro pada posisi sentral sebagai pusat kekuasaan dan kewenangan (dalam struktur organisasi lama), mengakibatkan terjadinya benturan diantara kerabat. Akibat konflik yang terjadi ini peran HKMN Suryasumirat dalam reorganisasi Mangkunegaran belum dapat terwujud.
Walaupun usaha-usaha kearah itu terus dilakukan. Namun peningkatan peran Organisasi kerabat ini diluar reorganisasi yang diwujudkan melalui serangkaian proses politik dalam ruang lingkup sistem politik nasional kiranya sudah berhasil diwujudkan. Sebab setiap peran dan peningkatannya senantiasa memperoleh dukungan pemerintah, baik pada masa Swapraja maupun masa Republik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Iskandar
1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Santiar
"ABSTRAK
Dalam proses mengajar bahasa Jepang terutama di Perguruan Tinggi, pengajar dituntut untuk dapat selalu mengajarkan hal-hal yang merupakan hasil penelitian terbaru. Hal ini tentunya sejalan dengan tuntutan seorang pengajar yang juga sekaligus peneliti. Sehubungan dengan hal ini, saya tergerak untuk mengali, perubahan apa saja yang telah terjadi dalam bahasa Jepang, agar sedapat mungkin menyampaikan bentuk perubahan maupun gejala atau kecenderungan perubahan bahasa Jepang. Hal ini sesuai dengan sifat bahasa, yatu alat komunikasi yang dinamis, berubah sesuai dengan perubahan zaman.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah dengan meneliti perubahan yang telah dialami oleh bahasa Jepang, selain dapat menyampaikan hal ini sebagai materi pengajaran untuk menambah wawasan para mahasiswa, saya berharap akan dapat mendapat gambaran arah perubahan yang sedang dialami bahasa Jepang.
Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan. Selanjutnya sebagai tambahan informasi, saya juga mengamati gejala yang terjadi dalam bahasa Jepang yang dipakai sehari-hari dalam percakapan maupun media massa.
Dengan mengambil beberapa contoh perubahan yang telah terjadi maupun yang tengah terjadi dalam bahasa Jepang, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik. Pertama, bahwa sejalan dengan perkembangan zaman, bahasa Jepang ternyata juga dituntut untuk menjadi bahasa yang lebih sederhana dan lebih sistematis. Zaman yang telah berubah sedemikian rupa sehingga waktu dirasakan amat berharga dan singkat, menimbulkan dampak bergesernya kepentingan untuk menyampaikan rasa hormat yang berlebihan. Rasa hormat yang disampaikan melalui pilihan kata selama ni sangat dipentingkan, anak tetapi kelihatannya akan mengalami pergeseran sehingga dalam forum-forum tertentu cukup disampaikan melalui bentuk-bentuk ujaran formal.
Selain itu, ada juga hal yang masih bertahan seperti sistem penulisan (ortografi) Jepang, yaitu Kanji, pemakaian kanji memang mengalami penyederhanaan, seperti kosa kata yang sulit penulisan kanji-nya dihindari pemakaiannya, dan digantikan dengan kosa kata serapan yang seringkali tidak lagi ditulis dalam aksara Jepang Katakana, melainkan langsung dituliskan dengan huruf Latin (Romaji), bahkan dalam bentuk singkatan sekalipun. Untuk jangka waktu yang cukup panjang dari sekarang, penggunaan aksara kanji kelihatannya masih akan terus dipertahankan, karena bagaimanapun juga kanji adalah aksara yang merupakan aksara pelambang arti sehingga bagi orang yang mengerti kanji, huruf ini seringkali membantu menentukan makna dengan rinci. Kerumitan penulisan kanji secara umum kelihatannya masih belum dirasa mengganggu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Berty Soelistyowati
"Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki and"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>