Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung W. Daryo
"Perilaku Subtitusi uang, yaitu perubahan preferensi masyarakat dalam memegang uang dalam denominasi rupiah ke dolar, banyak dipengaruhi oleh besarnya depresiasi dan volatilitas dari nilai tukar. Fenomena subtitusi uang tersebut sering dirujuk sebagai satu salah faktor panting yang menentukan perkembangan nilai tukar. Dari sisi kebijakan moneter, untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar yang semakin tinggi sebagai reaksi dari ditetapkannya rezim nilai tukar mengambang, salah satu upaya yang bisa dilakukan dari sisi kebijakan moneter, adalah dengan menargetkan jumlah uang beredar dalam rezim penargetan uang. Tinjauan teori dan empirik mengatakan bahwa dengan penargetan uang sangat membantu dalam menjaga fluktuasi nilai tukar yang kemudian akan mengakibatkan stabilnya subtitusi uang.
Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh depresiasi dan volatilitas nilai tukar terhadap perilaku subtitusi uang dimasyarakat. Secara khusus, penelitian ini mengkaji pengaruh perilaku subtitusi uang dimasyarakat tersebut terhadap perilaku dan pergerakan nilai tukar, khususnya dalam rezim penargetan uang dan rezirn nilai tukar mengambang yang terjadi di Indonesia, penelitian dilakukan dari Agustus 1997 sampai Desember 2004. Pembuktian empiris dari teori yang dikemukakan, dilakukan dengan menggunakan model ECM sebagai pendekatan dalam analisa permasalahan dan pembuktian hipotesa. Dengan merujuk pada teori subtitusi uang dalam literatur, hipotesa yang akan diuji berkaitan dengan penelitian ini meliputi 6 hipotesa kaitannya dengan proses pembentukan subtitusi uang, yaitu; a) semakin besar depresiasi dan volatilitas nilai tukar akan mendorong masyarakat mensubtitusi permintaan uang dan rupiah ke valas, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong terjadinya subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi, c) Perbedaan Inflasi Indonesia-Anierika yang semakin besar akan mendorong subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi dalam memilih memegang mata uang dolar dibandingkan mata uang lokalnya, d) Perbedaan Suku Bunga Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong masyarakat memiiih memegang mata uangnya dalam denominasi rupiah sehingga memperkecil subtitusi uang di masyarakat, e) pergerakan subtitusi uang akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Sementara itu, hipotesa yang, diajukan berkenaan dengan pengaruh perilaku substitusi uang terhadap pergerakan perilaku nilai tukar adalah: a) Depresiasi dan Variance Subtitusi Uang yang lebih besar akan membawa nilai tukar terdepresiasi, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika semakin besar akan mendorong nilai tukar terapresiasi, c) Besarnya Target Jumlah Uang Beredar yang digunakan oleh kebijakan moneter berjalan searah untuk mengurangi depresiasi nilai tukar dan sangat efektif, d) pergerakan nilai tukar akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Hasil penelitian menemukan pengaruh terbesar dari pembentukan subtitusi uang adalah variabel subtitusi uang periode satu bulan sebelumnya Pengaruh ini lebih diperkuat ketika depresiasi dan volatilitas nilai tukar lebih besar lagi, karena dari hasil ini juga mengatakan bahwa pengaruh dari depresiasi dan volatilitas disini selain signifikan juga memiliki nilai parameter yang negatif dan juga merupakan konstributor terbesar kedua dan ketiga dalam menentukan besamya subtitusi uang dimasyarakat. Temuan ini berimplikasi kepada perlunya untuk menjaga besarnya subtitusi uang, selalu pada kondisi yang stabil dan dalam jumlah yang kecil. Hal ini bisa dengan menjaga jumlah uang beredar denominasi dolar yang ada di Indonesia dengan melalui OPT, atau dalam kaitan penelitian ini arah kebijakan yang diambil diharuskan untuk menjaga depresiasi dari nilai tukarnya, dan dalam jangka panjang perlu untuk menjaga variance dari nilai tukar. Untuk menjaga nilai tukar agar stabil dalam rezim nilai tukar mengambang besamya target jumlah uang beredar sangat efektif dan signifikan, sehingga disini diharuskan kebijakan moneter untuk berhati-hati dalam menjaga besaran dan target jumlah uang beredarnya Selain dengan menetapkan kebijakan penargetan uang beredar berdasarkan dari hasil penelitian ini sekiranya alternatif lain yang bisa dilihat untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat nilai tukar sekiranya diperlukan untuk memperhatikan dari perilaku masyarakat dalam mensubtitusikan uangnya dari rupiah ke dolar dengan menjaga depresiasi dan variance dari subtitusi uang. Hal ini sesuai hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa depresiasi dan variance substitusi uang signifikan mempengaruhi nilai tukar.

Currency Substitution behaviour, which is a transformation in holding the money denominated in Rupiah to USD by society, is much influenced by the depreciation and volatility exchange rates of USD against 1DR. This fenomena substitution is often referred to as main factor in determining the value of exchange rate. From monetary policy aspect, to manage the fluctuation of exchange rate due to the floating exchange rate policy, one of the tools is to limit/target the money supply. Theoretically, it is stipulated that targeting the money supply helps to maintain the fluctuation of exchange rate which accordingly stabilize currency substitution.
The objective of this research is to analyze the correlation or the impact of depreciation and volatility of exchange rate to the currency substitution behaviour in the society. Specifically, this research is aimed to evaluate such behaviour toward the movement of exchange rate, particularly in money targeting and free floating-exchange rate regimes as implemented in Indonesia. This research is performed within period August 1997 w December 2004. The empirical verification derived from theory mentioned, is done by ECM model approach in analyzing problems and proving hyphotesis. Based on the substitution theory in literature, this thesis comprise of 6 hyphoteses to be verified in developing currency substitution, which are: a) High depreciation and volatility of exchange rate will force society to increase substitution demand of money from IDR to foreign currency, b) Widened gap in National Gross Income between Indonesia and US will lead currency substitution in society to increase, c) High difference in inflation rate between Indonesia-US will force currency substitution in society will increase, whereas society will prefer to hold foreign currency instead of IDR, d) tide diferrence in interest rate between Indonesia-US will lead society to hold foreign currency instead of IDR, e) Movement currency substitution tend to shift to long-term equilibrium level when shock occurred among its variables. Proposition of the hypotheses concerning impact from behavior of currency substitution toward the behavior of exchange rate are: a) Higher depreciation and currency substitution variance will cause the value of money to depreciate further, b) Wide gap in national income between Indonesia and US will cause the exchange rate to appreciate, c) Monetary policy must align with the money supply in the market to reduce depreciation, d) Exchange rate tend to return to long-term equilibrium upon the occurrence shock one of its variables. This research conclude that the major factor in currency substitution is curency substitution variable 1 month before. This impact will be worse when depreciation and volatility of exchange rate is higher, because from this result, it can be determined that the impact of depreciation and volatility has negative parameter and are second and third factors which determine the currency substitution in society. This finding implied for the needs to maintain currency substitution in stable level and small amount. One of means to maintain such condition is through Open Market Operation, or policy made by the authority must able to maintain such condition. and in long run, it needs to watch for variance in exchange rate. To maintain the stability of exchange rate in regime of free floating exchange rate, controlling money supply is very effective and significant, thus it needs prudent monetary policy to stabilize amount of money supply. Other than prudent monetary policy, other alternative which can be used to maintain stability of money suppl) is to monitor the behaviour of society related to currency substitution This is accordance with the result of research that showed depreciation and substitution variance significantly affect the exchange rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Afrianti
"Pada penelitian ini, dilakukan studi reaksi substitusi nukleofilik antara benzil klorida dengan kalium sianida membentuk benzil sianida. Reaksi ini memerlukan katalis untuk mempercepat reaksi, biasanya digunakan katalis transfer fasa yang tidak ramah lingkungan. Cairan ionik dapat digunakan sebagai katalis transfer fasa yang memiliki banyak keunggulan, yaitu ramah lingkungan, viskositas rendah, bertekanan rendah dan dapat berperan sebagai pelarut. Cairan ionik yang digunakan pada penelitian ini adalah [bmim]PF6 yang diimpregnasi ke dalam silika gel membentuk katalis heterogen. Silika gel dan katalis [bmim]PF6-silika gel dikarakterisasi dengan FTIR dan dilakukan uji katalisis pada reaksi substitusi nukleofilik dengan variasi berat katalis, waktu stirrer dan suhu reaksi.
Hasil reaksi dikarakterisasi dengan GC dan GC-MS dan diperoleh produk benzil sianida dengan kondisi optimum pada waktu 10 jam dan berat katalis 3%. Benzil sianida hasil sintesis dipisahkan dari katalisnya dan direaksikan lebih lanjut dengan reaksi hidrolisis asam untuk menghasilkan asam fenil asetat. Hasil reaksi dikarakterisasi dengan GC dan GC-MS serta dihasilkan banyak produk reaksi yang ditandai dengan penurunan %konversi benzil sianida, tetapi hal ini tidak menunjukan produk yang diharapkan yaitu asam fenil asetat.

In this study, conducted studies nucleophilic substitution reaction between benzyl chloride with potassium cyanide to form benzyl cyanide. This reaction requires a catalyst to accelerate the reaction, phase transfer catalysts usually used are not environmentally friendly. Ionic liquids can be used as a phase transfer catalyst which has many advantages, example is environmentally friendly, low viscosity, low pressure and can act as a solvent. Ionic liquids used in this study is [bmim] PF6 are impregnated into the silica gel to form heterogeneous catalysts. Silica gel and catalyst [bmim] PF6-silica gels were characterized by FTIR and catalysis tests performed on the nucleophilic substitution reaction with the variation of weight of catalyst, reaction time and temperature Stirrer.
Reaction products were characterized by GC and GC-MS and benzyl cyanide with the product obtained under optimum conditions at reaction time of 10 hours and 3% by weight of the catalyst. Benzyl cyanide is separated from the catalyst synthesized and further reacted with the acid hydrolysis reaction to produce phenyl acetic acid. Reaction products were characterized by GC and GC-MS and generated much of reaction products are characterized by decreased % conversion benzyl cyanide. However, this does not show the expected product of phenyl acetic acid.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1622
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Francisca
"Penelitian ini mempelajari reaksi substitusi nukleofilik antara benzil klorida dan kalium sianida. Reaksi substitusi nukleofilik antara reaktan organik dan anorganik membutuhkan katalis transfer fasa agar reaktan non polar dan polar dapat berinteraksi. Pada peneliltian ini, cairan ionik 1-butil-3metil immidazolium klorida digunakan untuk menggantikan katalis transfer fasa yang umumnya tidak ramah lingkungan. Cairan ionik [BMIM]Cl diimobilisasi ke dalam silika gel yang memiliki luas permukaan yang besar dan memiliki fungsi sebagai adsorben untuk mendapatkan katalis [BMIM]Cl-silika gel. Katalis [BMIM]Cl-silika gel dikarakterisasi dengan FT-IR untuk menentukan dimana cairan ionik teradsorbsi oleh silika gel. Reaksi substitusi nukleofilik antara benzil klorida dan kalium sianida dilakukan dengan menvariasikan waktu reaksi dari 3 jam sampai 10 jam dan persen berat katalis 2%, 5% dan 7% pada suhu ruang. Produk reaksi dianalisis dengan FT-IR, GC dan GC-MS dan ditemukan bahwa reaksi optimum dicapai pada waktu 5 jam dan 2% berat katalis dimana sebanyak 43.02% benzil klorida terkonversi menjadi benzil sianida. Pembentukan benzil sianida dikonfirmasi dengan metode GC-MS. Studi perbandingan dilakukan dengan mereaksikan menggunakan katalis [BMIM]Cl yang tidak diimobilisasi dan ini membuktikan bahwa katalis [BMIM]Cl yang tidak diimobilisasi ke dalam silika gel tidak selektif untuk benzil sianida.

The research studied the nucleophilic substitution reaction between benzyl chloride and potassium cyanide. Nucleophilic substitution reaction between organic reactant and inorganic reactan requires phase transfer catalyst to enable the non polar reactant to interact with the polar reactant. In this research, ionic liquid material 1-butyl-3-methyl immidazolium chloride [BMIM]Cl was used to replace the phase transfer catalyst, which is normally environmental unfriendly. Ionic liquid [BMIM]Cl was immobilized into silica gel, which has high surface area and has the function as an adsorbent, to obtain the catalyst, [BMIM]Cl-silica gel. Catalyst [BMIM]Cl-silica gel was characterized by FT-IR to determine where the ionic liquid was adsorbed by the silica gel. The catalyst nucleophilic reactions between benzyl chloride and potassium cyanide was carried out by varying the reaction periods form 3 hours to 10 hours and weight percentage of catalyst 2%, 5% and & 7% at room temperature. The reaction products were analyzed by FT-IR, GC and GC-MS and it was found that the optimum reaction was achived in 5 hours using 2% weight of catalyst in which 43.02% benzyl chloride was converted onto benzyl cyanide. The formation of benzyl cyanide was confirmed by GC-MS method. A comparison study was conducted with unmobilized ionic liquid and it was found that the unmobilized [BMIM]Cl into silica gel was none selective toward the product benzyl cyanide."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad H. Haikal
"Pada penelitian ini dilakukan perhitungan terhadap koefisien korelasi fluktuasi nilai tukar mata uang antar negara-negara Asia Tenggara. Dari hasil perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa nilai tukar mata uang negaranegara Asia Tenggara mayoritas berkorelasi dengan korelasi positif. Pada saat krisis moneter tahun 1998, distribusi koefisiennya bergeser kearah kanan terhadap bidang horizontal, manandakan bahwa mayoritas korelasi mereka adalah positif dan saling menguatkan.

In this research have done calculation towards correlation coefficient of exchange fluctuation between two currency in South East Asia. From calculation result obtained summary that currency exchange South East Asian Countries majority have correlation with positive correlation. On crash monetary in 1998, coefficient distribution shift to right towards horizontal, sign that majority of correlation them are positive and strong each other.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjihardjo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Paramita
"Tesis ini membahas bagaimana pengaruh tingkat korupsi dan tingkat volatilitas nilai tukar mata uang di suatu negara mempengaruhi return dari Private equity (PE) pada negara tersebut. Penelitian dimulai dengan melihat apakah volatilitas nilai tukar mata uang memiliki pengaruh yang negatif terhadap return private. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan melihat apakah corruption perception index memiliki dampak yang positif terhadap return Private equity.. Untuk menghidari bias, penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol yang juga memiliki pengaruh terhadap return private equity, yaitu: pertumbuhan ekonomi (GDP growth), dan tingkat suku bunga (Rf), dan size investasi (ln size PE).
Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel volatilitas mata uang, dan ternyata variabel index persepsi korupsi memiliki dampak yang negatif terhadap return PE. Variabel GDP growth ditemukan tidak memiliki dampak yang signifikan, serta variabel tingkat suku bunga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Variabel size juga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE.
Penelitian ini kemudian memeriksa pengaruh dari variabel-variabel yang sama terhadap investasi PE pada tiga jenis perusahaan investee yang berbeda. Ditemukan bahwa tidak semua variabel berdampak pada performa PE dalam setiap fase. Fase seed/early stage terpengaruhi oleh risk-free rate, tahap growing/expansion dari private equity terpengaruh oleh corruption perception index dan risk-free rate. Dan tahap mature/buyout dari private equity terpengaruh oleh currency volatility index, corruption perception index, dan variabel size.

This thesis explores the impact of Corruption Perception Index and Currency Voltility on Private equity returns in several Asian countries. First, this study detects if the Currency Volatility Index of a country has a negative impact towards the return of Private Equities. Secondly, it also detects wether Corruption Perception Index of a country has a positive effect against private equity return. To avoid research bias, this research include several control variables, that are: economic growth (GDP growth), and risk-free rate (Rf), and investment size (size per deal).
This research found that there are no significant effect of currency volatility index towards private equity returns. This research also found that the corruption perception index (CPI) has negative impacts to the private equity return, and GDP growth is found to have no significant effects on private equity returns, and risk-free rate is found to have negative impact on private equity returns. Size variable is also found to have negative impact on private equity return.
This research also checks the impact of each variables for three different types of private equity investments. We found that not every variables impacts private equity performance in every investment types. The early/seed investment is highly impacted by the risk-free rate, whilst the growing/expansion investment of private equity is highly impacted by the corruption perception index and the risk-free rate. And at last the mature investment of a private equity is highly impacted by the currency volatility index, the corruption index and the size variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Erna Sari Ulina
"Salah satu alternatif mengatasi persoalan dispersi mata uang adalah dengan membentuk mata uang tunggal, tetapi harus memenuhi berbagai persyaratan agar manfaat yang diperoleh lebih besar dari kerugian. Salah satu teori yang mendasari pembentukan mata uang bersama adalah Teory Optimum Currency Area (OCA), di mana nilai tukar negara-negara dalam OCA harus bergerak ke arah derajat yang sama (co-movement). Nilai tukar nominal akan mengambil alih peran variabel riil dalam melakukan penyesuaian terhadap goncangan. Co-movement nilai tukar harus dipengaruhi oleh indikator makro, yaitu inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, dan jumlah uang beredar.
Arah permodelan dan teknik estimasi yang digunakan harus ditujukan untuk mendeteksi terpenuhinya ketiga karakteristik di atas, sehingga digunakan vector error correction model (VECM). Hasilnya, diketahui co-movement jangka panjang hanya diperoleh dari pergerakan ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Namun, tidak semua indikator makro menjadi faktor penjelas dari pegerakan nilai tukar itu. Dengan demikian, secara keseluruhan tidak ditemukan indikasi pementukan mata uang tunggal dari pergerakan nilai tukar dan indikator makro ekonomi ASEAN5.

One alternative to overcome the dispersion problem is the currency by establishing a single currency, but must meet various requirements for benefits greater than the losses. One theory that underlies the formation of a common currency is the Theory of Optimum Currency Area (OCA), in which the exchange rate of countries in the OCA should be moving toward the same degree (comovement). Nominal exchange rate would takeover the role of real variables in making adjustments to the shocks. Co-movement rate should be influenced by economic indicators, namely inflation, interest rates, gross domestic product, and the money supply.
The direction of modeling and estimation techniques used should be directed to detect the fulfillment of the three characteristics above, so the used vector error correction model (VECM). The result, known to long-term co-movement is only obtained from the movement of Malaysian ringgit and Singapore dollar. However, not all macro indicators of movement explanatory factors of exchange value. Thus, overall indication to create not find a single currency exchange rate fluctuations and macroeconomic indicator ASEAN5.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Perdana Abas
"ABSTRAK
Metoda pemodelan data petrofisika dilakukan untuk memberikan cara yang lebih
akurat dalam penentuan reservoar. Pemodelan yang diaplikasikan pada penelitian
ini adalah substitusi fluida Gassmann yang dilakukan pada reservoar batupasir
untuk melihat prilaku fluida pada kondisi tersaturasi air dan tersaturasi
hidrokarbon terhadap gelombang seismik. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan data yang sudah dipublikasikan dari Lapangan Penobscot,
Cekungan Scotia Canada pada reservoar batupasir Formasi Mississauga, pada dua
data sumur yaitu L30 dan B41 serta data seismik 3D,
Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisa parameter
petrofisika, analisa crossplot, substitusi fluida, pengikatan seismik dengan data
sumur dan perbandingan amplitudo data seismik. Substitusi fluida sendiri
melibatkan data log p-wave, s-wave dan densitas batuan karena ketiga log tersebut
sensitif terhadap pengaruh fluida yang berbeda dalam mengisi ruang dan pori,
Tiga elemen penting dalam metoda ini adalah fluida itu sendiri, rock frame dan
matrik pada mineral. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah
Hampson-Russel
Karakteristik pada kasus brine didapatkan nilai vp dan vs mengalami kenaikan
sedangkan nilai densitasnya turun terhadap kedaan awalnya. Pada kasus minyak
dan gas nilai densitasnya naik tetapi nilai vp dan vs-nya trurun terhadap keadaan
awalnya. Kemudian perbandingan antara data seismik real dan sintetik
menunjukan trend yang sama tetapi pada data real seismik memiliki noise yang
lebih besar. Perubahan prilaku amplitudo seismik pun terbukti pada sintetik untuk
kasus brine, kasus minyak dan kasus gas seiring dengan bertambahnya offset.

ABSTRACT
Petrophysical method of modeling data is done to provide reservoir determination
accurately. Gassmann fluids substitution is consider modeling to predict fluids
behavior on wet case and hydrocarbon saturated attached to seismic response for
the sand reservoir condition.. The study was conducted using published data from
the sands reservoir Missisauga Formation on Penobscot Field, Scotia Basin in
Canada, involving two wells available L30 and B41, also 3D seismic data
The analysis on this research include sensitivity analysis, crossplot analysis,
fluids substitution, well seismic tying, and comparison of amplitude. Fluids
substitution involves p-wave, s-wave and rocks density, because these three are
very sensitive on different fluids which fill pore and space. The most important
elements in this method is the fluids itself, rocks frame and minerals matrix.
Hampson-Russell software program is used to perform the fluids substitution
Characteristic of the brine case p-wave and s-wave values were increased while
the value of its density decreased. For oil and gas cases, the density value were
increased while the p-wave and s-wave values were decreased compare with the
insitu condition. Comparison between real-seismic and synthetics picking shows
the same trend although on real-seismic there were much noise than synthetics.
The amplitude changes performed on synthetic brine case, oil case and gas case
were proven with increasing offset"
2013
T44756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wahyu Hestya Budianto
"ABSTRAK
Penelitian ini mengukur besarnya risiko nilai tukar mata uang yang akan terjadi pada Sukuk menggunakan metode Value at Risk VaR dengan uji Exponential Weighted Moving Average EWMA . Data dalam penelitian ini menggunakan data kurs harian dimulai dari bulan September 2014 sampai dengan bulan September 2017. Sampel penelitian adalah Sukuk Global Indonesia berdenominasi mata uang USD. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat potensi risiko secara signifikan yang diakibatkan fluktuasi nilai tukar mata uang asing, khususnya USD. Hal ini menyebabkan posisi bobot kewajiban pembayaran kupon Sukuk juga membesar. Oleh karena itu, untuk menerbitkan Sukuk Global berikutnya, pemerintah harus memperkirakan besarnya risiko maksimal yang akan dihadapi dengan semakin terdepresinya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD. Di sisi lain, dengan penerbitan instrumen Sukuk Global ini, tingkat kepercayaan masyarakat internasional untuk berinvestasi semakin baik dan bisa menjadikan Indonesia negara investment grade.

ABSTRACT
This study measures the amout of exchange rate risk that will occur in the Sukuk using the Value at Risk VaR method with Exponential Weighted Moving Average EWMA test. The data in this research use daily rate data starting from September 2014 until September 2017. The sample is Global Sukuk Indonesia denominated in USD. It rsquo s concluded that there is a significant amount of risk caused by fluctuation of foreign exchange rate, especially USD. This causes the weighted position of the Sukuk coupon payment obligations to be enlarged. Therefore, to issue the next Global Sukuk, the government must estimate the maximum risk of exchange rate especially the depreciation of the Rupiah exchange rate against the USD. On the other hand, with the publication of this community rsquo s confidence level to invest is better and able to make Indonesia an investment grade country."
2018
T49308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Shameira Rizkia
"Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan dampak penerapan kebijakan perdagangan berupa tindakan anti-dumping yang dapat mempengaruhi perubahan pola perdangan dari negara yang melakukan impor. Hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode difference-in-difference (DID) dengan membandingkan volume impor yang berasal dari negara target dan negara non-target pada periode sebelum dan sesudah penerapan tindakan anti-dumping. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perpanjangan tindakan antidumping mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengurangan impor dari negara-negara yang menjadi sasaran tindakan tersebut. Penelitian ini akan memberikan wawasan baru mengenai analisis dampak penerapan tindakan anti- dumping pada produk baja di Indonesia khususnya terkait dengan penetapan perpanjangan tindakan anti-dumping terhadap produk tersebut.

This study conducts research related to the impact of implementing trade policies in the form of anti-dumping measures, which influence changes in import patterns from targeted countries. Analysis results using the difference-in-difference (DID) method, which compares the volume of imports from targeted and non-targeted countries in the period before and after the implementation of anti-dumping measures, shows that the extension of anti-dumping measures have a significant effect on reducing imports from countries targeted to such measures. This research will provide new insight into the impact analysis of the implementation of anti-dumping measures for steel products in Indonesia with observations that have experienced an extension of the measures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>